Miliaran Dolar AS Palsu Disita

Tersimpan di Koper dan Karung Warga Kamerun

Rabu, 02 Juli 2008 – 13:21 WIB
Anggota Polres Metro Jakarta Pusat memperlihatkan uang dolar AS palsu saat menggelar barang bukti di Mapolres Metro Jakarta Pusat. Foto: Fery Pradolo/Indo.Pos
JAKARTA – Dua koper dan sekarung uang palsu pecahan 100 dolar AS dan 100 euro yang dibawa Erick Kuate, warga negara Kamerun, disita tim gabungan dalam sebuah operasi narkoba, Senin (30/6) malamErick dibekuk di Kamar 413, Hotel Banyuwangi Sintera, Pasar Baru, Jakarta Pusat, pukul 19.30.
  Kepala Seksi Represif Badan Narkotika Provinsi (BNP) DKI Jakarta Ajun Komisaris Besar Sigit Gumantyo menjelaskan, operasi gabungan itu melibatkan anggota BNP, Badan Narkotika Kota Jakarta Pusat, Direktorat Narkoba Polda Metro, Satuan Narkoba Polres Metro Jakarta Pusat, dan Dinas Imigrasi DKI Jakarta.
  Dari tangan Erick, polisi menyita dua koper aluminium berukuran 40 x 60 x 20 sentimeter berisi uang dolar AS palsu pecahan 100 dolar, sekoper kecil lainnya berisi lembar pecahan 100 dolar AS setengah jadi, bahan kimia, dan potongan-potongan kertas seukuran uang pecahan 100 dolar AS

BACA JUGA: Plt Bupati Kukar Dilaporkan ke KPK

Selain itu, disita sekarung uang palsu pecahan 100 euro setengah jadi.
  Penyitaan miliaran dolar AS itu dibenarkan Kepala Satuan Narkoba Polres Metro Jakpus Komisaris Yosi K
’’Nilai uang palsu yang siap edar mencapai miliaran dolar AS

BACA JUGA: Biaya Haji 2008 Naik USD 450

Sekarang masih kami hitung,’’ ujarnya kemarin.
  Indo.Pos (Grup Jawa Pos) melaporkan, pengungkapan uang asing palsu itu terkait kasus penipuan terhadap Ir RA Sutrisno, Presdir PT Tirta Dhea, sebuah perusahaan jasa konstruksi
Kemarin Sutrisno memberikan keterangan di Polres Jakarta Pusat

BACA JUGA: Azirwan Mengaku Diperas Al Amin

Kepada wartawan, pemilik perusahaan di Jalan Kramat Aris 77–83, Setu, Jakarta, itu mengaku ditipu kawanan warga asing tersebut hingga mencapai Rp 30 miliar.
  Dikatakan Sutrisno, dirinya pertama bertemu warga Kamerun tersebut di Hotel Banyuwangi Sintera pada akhir Desember 2007”Awalnya, dia menawarkan kerja samaKatanya, dia mau membuka mal dan apartemenSebagai bukti bahwa saya punya uang, dia minta saya menunjukkan uang yang saya miliki,” paparnya.
  Pada pertemuan berikutnya, Sutrisno membawa uang tunai USD 300 ribu dan Rp 4,8 miliar di dalam sebuah koperDi depan hotel, dia menunjukkan uangnyaKemudian, oleh kawanan Kamerun tersebut, korban diajak ngobrol di luar, sedangkan uangnya dibawa masuk ke dalam mobilAlasannya, untuk diperiksa temannya dan agar tidak dilihat orang
  Saat itu, Sutrisno tak menyadari bahwa uangnya telah ditukar dengan dolar palsuDia sempat mengadakan pertemuan tujuh kali dengan total transaksi mencapai Rp 30 miliarSebagai tempat janjian, dia memilih tempat-tempat elite seperti Hotel Shangri La, JW Marriot, Apartemen Green Garden, Apartemen Puri Kemayoran, dan kafe-kafe yang terletak di Jalan Jaksa, Jakarta Pusat.
  Sutrisno baru menyadari dirinya tertipu setelah kerja sama tersebut tak kunjung terlaksanaSelain itu, dia banyak menerima laporan bahwa uangnya palsuKecurigaan pun langsung diarahkan ke gerombolan pelaku yang Senin malam lalu dibekuk polisi di Hotel Banyuwangi Sintera tersebut. (dew/jpnn/kim)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Siap Hadapi Praperadilan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler