BACA JUGA: Saatnya JAM Dijabat Nonkarir
Polisi siap menghadapi pra peradilan pihak Ferry jika tidak puas dengan penangkapan itu.”Itu (informasi, Red) intelejen hanya satu masukan
BACA JUGA: Tarif Tol Bandara Naik
Kita bekerja berdasarkan fakta,” kata Kapolri di sela-sela rangkaian peringatan Hari Bhayangkara di Taman Makam Pahlawa Kalibata kemarinBACA JUGA: KPK Tangkap Anggota DPR
Kita tidak mungkin bekerja seperti model dulu lagi,” jawabnya.Dalam kasus Ferry, polisi dicurigai sejumlah pihak sebagai alat untuk membungkam gerakan anti pemerintah khususnya bagi kelompok anti kenaikan BBMAlasannya penangkapan Ferry pada Jumat (27/6) lalu dilakukan usai Kepala BIN Syamsir Siregar mencurigai keterlibatan FerryMasalahnya, informasi intelejen berbeda dengan pembuktian pidana yang memerlukan saksi dan bukti.
Seperti yang dilakukan sejumlah aktvis pro demokrasi yang mengatasanamakan Gerakan Kaum Muda di kantor Kontras kemarin. ”Kalau memang Kepala BIN sudah tahu (akan terjadi demo rusuh, Red), mengapa tidak ada antisipasi? Atau jangan-jangan ini sengaja dibiarkan,” tanya Ketua Pedoman Indonesia Fadjroel RachmanPraktik semacam ini dikhwatirkan akan membawa Indonesia kembali ke masa kediktatoran
Di tempat terpisah, Komite Bangkit Indonesia (KBI), kemarin (30/6) mengadukan penangkapan Ferry ke Komnas HAMMereka meminta Komnas membentuk Tim Pencari Fakta (TPF) terkait demo anarkis pada 24 Juni lalu yang kemudian disangkutpautkan dengan Ferry ituPenangkapan dan penahanan Ferry oleh polisi juga dipersoalkan”Ini mengganggu mekanisme demokrasi di negeri ini,” ujar Adhie Massardi, jubir KBI, di kantor Komnas HAM.
Ikut juga Sekjen Dewan Tani Indonesia AnggawiraRombongan diterima Komisioner Pemantau dan Penyelidikan Komnas HAM Johny Nelson Simanjuntak. Johny mengatakan, pihaknya akan meminta klarifikasi Kapolri dan Kepala BIN soal penangkapan Ferry. ”Informasi dari intelijen tidak bisa serta merta menjadi dasar penangkapan,” kata Johny
Seperti diberitakan, aksi unjuk rasa mahasiswa pada 24 Juni lalu berujung rusuhMassa membakar mobil pelat merah dan merobohkan tembok gedung DPRKepala BIN Syamsir Siregar sembat menyebut inisial FY sebagai penggerak aksi tersebutFY yang belakangan diketahui sebagai Ferry Joko Yuliantono, langsung ditangkap polisi begitu dia tiba dari Tiongkok(naz/bay/fal/nw)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ayin Sebut Dua Hakim Agung
Redaktur : Tim Redaksi