Minta Cenderamata HUT RI Tak Ditanggapi Berlebihan

SBY Promosi Album Di Situs Presiden

Kamis, 19 Agustus 2010 – 06:17 WIB

JAKARTA - Pihak Istana meminta pembagian cenderamata yang banyak menonjolkan keluarga Cikeas, tidak dipolitisasiJuru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha meminta hal tersebut tidak ditanggapi berlebihan

BACA JUGA: Hari Ini Susno Keluar Penjara

Sebab, kata dia, Istana akan terbuka menerima sumbangan dari semua elemen masyarakat yang ingin berpartisipasi dalam peringatan HUT RI.

"Saya kira itu tidak perlu ditanggapi secara berlebihan
Kami akan sangat welcome bila mana memang ada kontribusi dari masyarakat yang ingin memberikan sumbangan berupa karya," kata Julian kemarin.

Mantan Wakil Dekan FISIP UI tersebut mencontohkan, buku yang berisi wawancara khusus harian Jurnal Nasional dengan putera pertama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Agus Harimurti Yudhoyono, adalah inisiatif harian yang berkantor di kawasan Rawamangun itu

BACA JUGA: Koruptor Tak Usah Diberi Remisi



Pengadaan buku tersebut, kata Julian, juga bukan berasal dari anggaran negara
"Saya pastikan itu bukan dari uang negara atau bersumber dari APBN, jadi itu bersumber dari pribadi

BACA JUGA: Sudah 188 ribu Jamaah Lunasi BPIH

Perlu diketahui bahwa bapak presiden hati-hati dan sangat memperhatikan mana yang jadi tanggung jawab pribadi dan negara," kata Julian.

Seperti diberitakan, peringatan detik-detik proklamasi di Istana Merdeka, Jakarta (17/8) diwarnai "promo" keluarga Presiden SBYPara undangan mendapatkan cenderamata dari istana yang lebih menonjolkan keluarga CikeasSelain buku tipis yang berisi wawancara khusus harian Jurnal Nasional dengan Agus Harimurti Yudhoyono, ada buku Batikku, Pengabdian Cinta Tak Berkata yang disusun Ny Ani Yudhoyono

Buku lain adalah karya Richard Greene berjudul Words That Shook The World yang juga memuat pidato SBY berjudul Towards Harmony Among Civilizations yang dibacakan di depan John FKennedy School of Government Harvard University pada September 2009Pidato SBY itu disejajarkan dengan pidato Presiden AS Barack ObamaBuku impor tersebut disumbang PT PertaminaAda pula sponsor rokokLogo Class Mild terpampang dalam tas yang membungkus cenderamata yang berupa buku

Cenderamata lain berasal dari sponsorKebanyakan berasal dari perusahaan yang dekat dengan istanaDi antaranya, sarung bantal dan dompet dari Sinar Mas, grup usaha milik pengusaha Eka Tjipta WidjajaJuga, boneka kecil produk Alun-Alun IndonesiaDari BUMN, selain buku yang diborong PT Pertamina, ada pula kain batik dari PT Semen Gresik.

Di sisi lain, penampilan "hal pribadi" dalam ranah kenegaraan juga tampak dalam situs resmi presiden, www.presidenri.go.id yang isinya sama persis dengan www.presidensby.infoDalam situs tersebut, terdapat promosi album terbaru SBY, "Rinduku Padamu"Dalam prakata promosi tersebut, diceritakan bahwa SBY memang menyenangi musik, seni lukis, dan menulis puisi sejak kecilDiceritakan pula bahwa ia juga sering bermain musik bersama grup band saat masih di PacitanDalam prakata tersebut, ada banner cukup mencolok bertuliskan, "Dapatkan CD Audionya di toko-toko Audio CD terdekat di kota Anda".

Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha mengatakan, Istana tidak bermaksud menampilkan kepentingan pribadi ataupun komersialisasi dalam situs negaraPencantuman kata-kata agar mendapatkan CD itu di toko, kata Julian, karena banyak orang yang mengira cakram padat berisi 10 lagu ciptaan SBY tersebut dibagi gratis"Makanya di situ ditulis bagi yang ingin mendapatkan CD itu agar datang ke toko audio CD terdekat, jangan datang ke kami," kata Julian.

Pemimpin Redaksi www.presidensby.info Daniel Sparingga mengatakan, jika ada kalimat yang dianggap promosi, pihaknya siap memperbaikiBenar sajaSaat tadi malam Jawa Pos membuka link situs https://www.presidenri.go.id/ri nduku-padamu/index.html, banner bertuliskan, "Dapatkan CD Audionya di toko-toko Audio CD terdekat di kota Anda", sudah tidak ada(sof)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Eksepsi Kubu Harry Ditolak, Gugatan Tutut Jalan Terus


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler