JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR RI Rieke Dyah Pitaloka mengecam pernyataan yang dikeluarkan Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih yang meminta masyarakat ikut berperan serta meringankan beban pasien penyakit langka Gullian Barre Syndrom (GBS) Azka dan ShafaMenurutnya, imbauan itu sebagai bentuk lepas tangan dari pemerintah terhadap penderitaan yang melanda rakyatnya.
Rieke mengatakan seharusnya pemerintah tidak mengedepankan peran serta masyarakat
BACA JUGA: JK: Azwar Anas Teladan yang Susah Diteladani
Pemerintah harus bisa memberikan jaminan pada pasien penyakit langka, mengingat biaya GBS sangat tinggi dan orangtua pasien sudah mengeluarkan biaya sangat besar."Azka dan Shafa, semua pembiayaan medis dan obat-obatnya, harus ditanggung oleh negara sepenuhnya
Pernyataan ini kata Rieke memperlihatkan sikap lepas tangan dari pemerintah
BACA JUGA: TNI Tak Tambah Personil di Papua
Siapapun kata politisi PDIP ini, tentu tidak ada yang ingin mengalami penyakit langka dan berbiaya mahal seperti GBSBACA JUGA: Kiemas Bela Marzuki Alie
Harusnya negara bisa memberikan jaminan secara penuh mengingat anggaran di bidang kesehatan cukup besar."Peran serta masyarakat dalam pembiayaan terkadang memang diperlukan, tetapi itu tidak bisa dijadikan kebijakan politikGerakan moral menjadi wilayah kerja masyarakat sipil, termasuk pemuka agamaNamun tugas dan kewajiban pemerintah adalah menyediakan sebuah sistem dan tanggungjawab sebagai penyelenggara," tegas Rieke.
Kasus Azka dan Shafa kata Rieke, hanya suatu contoh kecil sajaBila tidak ada suatu sistem baru, maka suatu hari nanti bila ada pasien miskin membutuhkan biaya sangat besar, lagi-lagi pemerintah hanya bisa mengandalkan peran serta masyarakat.
"Yang diperlukan untuk masalah-masalah ini kedepan adalah sebuah sistem baru untuk pelayanan kesehatan masyarakatSalah satunya adalah yang sedang kami perjuangkan saat ini, yaitu Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN)," kata Rieke.
Sebelumnya, Menkes Endang mengatakan GBS adalah penyakit langka dan terjadi hanya 1 atau 2 kasus per 100.000 di dunia tiap tahunnyaUntuk kasus Azka dan Shafa, sementara akan dilakukan dengan bantuan Askes dan JamkesmasNamun mengingat biaya yang cukup besar, mencapai ratusan juta, pemerintah hanya sanggup menanggung sebagian pembiayaanSisanya diharapkan peran serta dari dermawan(afz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Perketat Pengangkatan Honorer Menjadi CPNS
Redaktur : Tim Redaksi