Minta SBY Tuntut Wikileaks

Minggu, 13 Maret 2011 – 16:10 WIB

SURABAYA - Reaksi pemerintah membantah dan meminta klarifikasi belum cukupPemberitaan dua media Australia yang bersumber dari Wikileaks tidak hanya mernampar Presiden SBY

BACA JUGA: Abdi Dalem Bakal Digaji APBN

Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin menilai, berita tersebut membuat bangsa Indonesia terimbas
Dia pun meminta SBY menuntut secara hukum laman pembocor rahasia pemerintah AS itu.

Wikileaks telah melansir kabel diplomatik antara Kedutaan Besar AS di Jakarta dan Washington hingga diberitakan Sydney Morning Herald dan The Age

BACA JUGA: Walikota Pontianak Doakan JAI Bertobat

"Presiden harus menanggapi serius," ujar Din di sela-sela pelantikan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim dan empat organisasi otonomnya di gedung PWM Jatim kemarin (12/3).

Bentuk keseriusan itu, menurut dia, presiden harus berani adu argumentasi dan bersikap transparan terhadap kabar tersebut
SBY secara langsung harus menjelaskan kepada rakyat, bukan melalui juru bicaranya jika yang diberitakan dua media Australia itu diklaim salah

BACA JUGA: 9 Kelurahan di Jambi Terjangkit Flu Burung

Jika tidak dilakukan, masyarakat justru akan menilai Wikileaks lah yang benar.

Tokoh asal Sumbawa Besar itu menilai, tidak sedikit kasus besar di Indonesia yang menguapSeperti korupsi perangkat teknologi informasi yang sempat dibeber mantan Ketua KPK Antasari Azhar dan skandal Bank CenturyPadahal, SBY pernah menginstruksikan agar skandal itu dibuka seterang-terangnya"Nyatanya kasus itu semakin gelap saja," ujar lulusan Universitas California at Los Angeles (UCLA) itu.

Judul berita dua media Negeri Kanguru itu masing-masing, Yudhoyono Abused Power yang dimuat di The AgeSedangkan Sydney Herald Morning Corruption menulis Allegations Against YudhoyonoIntinya, Presiden SBY dianggap menyalahgunakan kekuasaan dengan membela kelompok koruptor dan memata-matai lawan politik.

Pria yang hari ini akan melangsungkan pernikahan kedua dengan saksi Ketua MPR Taufik Kemas dan mantan wapres Jusuf Kalla itu mengakui, bukan hal baru yang dirilis Wikileaks menggegerkan duniaSeperti bocornya dokumen perang Irak dan AfganistanBahkan, organisasi internasional itu acapkali merilis kawat diplomatik AS(sep)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Korban KDRT Capai 6.000 Kasus


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler