SURABAYA - Reaksi pemerintah membantah dan meminta klarifikasi belum cukupPemberitaan dua media Australia yang bersumber dari Wikileaks tidak hanya mernampar Presiden SBY
BACA JUGA: Abdi Dalem Bakal Digaji APBN
Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin menilai, berita tersebut membuat bangsa Indonesia terimbasWikileaks telah melansir kabel diplomatik antara Kedutaan Besar AS di Jakarta dan Washington hingga diberitakan Sydney Morning Herald dan The Age
BACA JUGA: Walikota Pontianak Doakan JAI Bertobat
"Presiden harus menanggapi serius," ujar Din di sela-sela pelantikan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim dan empat organisasi otonomnya di gedung PWM Jatim kemarin (12/3).Bentuk keseriusan itu, menurut dia, presiden harus berani adu argumentasi dan bersikap transparan terhadap kabar tersebut
BACA JUGA: 9 Kelurahan di Jambi Terjangkit Flu Burung
Jika tidak dilakukan, masyarakat justru akan menilai Wikileaks lah yang benar.Tokoh asal Sumbawa Besar itu menilai, tidak sedikit kasus besar di Indonesia yang menguapSeperti korupsi perangkat teknologi informasi yang sempat dibeber mantan Ketua KPK Antasari Azhar dan skandal Bank CenturyPadahal, SBY pernah menginstruksikan agar skandal itu dibuka seterang-terangnya"Nyatanya kasus itu semakin gelap saja," ujar lulusan Universitas California at Los Angeles (UCLA) itu.
Judul berita dua media Negeri Kanguru itu masing-masing, Yudhoyono Abused Power yang dimuat di The AgeSedangkan Sydney Herald Morning Corruption menulis Allegations Against YudhoyonoIntinya, Presiden SBY dianggap menyalahgunakan kekuasaan dengan membela kelompok koruptor dan memata-matai lawan politik.
Pria yang hari ini akan melangsungkan pernikahan kedua dengan saksi Ketua MPR Taufik Kemas dan mantan wapres Jusuf Kalla itu mengakui, bukan hal baru yang dirilis Wikileaks menggegerkan duniaSeperti bocornya dokumen perang Irak dan AfganistanBahkan, organisasi internasional itu acapkali merilis kawat diplomatik AS(sep)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Korban KDRT Capai 6.000 Kasus
Redaktur : Tim Redaksi