Minta Upaya DYL jadi Anggota DPR Dipahami

Kamis, 30 Juni 2011 – 15:16 WIB

JAKARTA - Panitera Pengganti Mahkamah Konstitusi (MK), Nallom Kurniawan juga memberikan keterangan di hadapan Panitia Kerja Mafia Pemilihan Umum DPR RI, Kamis (29/6).

Nallom menceritakan, setelah mendapatkan arahan dari Panitera MK, Zainal Arifin, dirinya bersama Hasan Mashuri, Juru Panggil, pergi ke Kantor Komisi Pemilihan Umum, Minggu 17 Agustus 2009"Saya terkejut, di mobil Hasan minjam jaket dan topi lalu duduk di belakang

BACA JUGA: Ipar SBY Resmi Jadi Kasad

Handphonenya berdering terus, saya tanya mengapa tidak diangkat
Dia bilang cepat saja agar segera tiba di KPU," ungkap Nalom.

Sampai di KPU, komisioner yang ingin ditemui tidak ada

BACA JUGA: Mahfud Tunjuk Akil Jadi Jubir MK

Lalu, kata dia, Hasan meminta arahan dari panitera
Namun, saat menunggu itu, lanjut Nallom, dua orang menghampiri mereka

BACA JUGA: KPK Sulit Jemput Paksa Nazaruddin di Singapura

"Yang satunya Dewi Yasin Limpo dan satu lagi Bambang," ungkapnya

Singkat cerita, kata Nalom, Dewi meminta kepada mereka agar tidak menyampaikan surat itu kepada komisioner"Saya bilang tidak bisa, ini perintah ketua, saya hanya jalankan tugas," kata Nalom.

Kemudian, Nalom mendapatkan arahan dari panitera MK lewat telepon, untuk mengantarkan surat itu ke Jak TV"Saat berbicara di telepon sama panitera MK itu, saya juga sempat bilang ada Dewi Yasin Limpo disini (DYL)Panitera bilang mau apa dia (DYL), saya bilang minta surat jangan diserahkan ke komisioner, panitera bilang sudah jangan dihiraukan," kata Nallom.

Lanjut Nallom, DYL, memaksa meminta diperlihatkan surat MK yang dipegang Hasan"Saya bilang tidak boleh," katanyaTak lama, kata Nallom, DYL menelepon seseorang dengan bahasa yang tidak dimengertinya karena menggunakan bahasa daerah.
 
DYL kemudian memberikannya telepon tersebut kepada dirinya"Ternyata yang ngomong sama saya itu Nesya (Neshawati, putri Hakim MK, Arsyad Sanusi)Seingat saya, Nesya bilang kepada saya, pahamilah Bu Dewi sudah berjuang cukup lama (untuk menjadi anggota DPR RI)," katanya

Telepon itu kata Nallom dikembalikannya lagi ke DYL"Tapi Dewi maksa minta surat itu ditunjukkanSaya bilang Hasan apa boleh? Hasan bilang tidak apa-apa," kata Nalom.

Setelah ditunjukkan, menurut Nalom, Dewi minta surat itu difotocopy"Karena libur tidak ada fotocopy yang bukaKami kembali ke MK, beriringan dengan mobil Dewi," kata Nalom(boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Tetapkan Nazaruddin Tersangka


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler