JAKARTA -- Mahkamah Konstitusi (MK) mulai diperhitungkan di kancah internasionalLembaga pimpinan Mahfud MD itu akan menggelar Konferensi Hakim Mahkamah Konstitusi se-Asia pada 12-15 Juli 2010 di Jakarta
BACA JUGA: Kemenag Sebut Data ICW Tidak Akurat
Acara yang akan diikuti 25 negara itu akan mendeklarasikan Asosiasi Mahkamah Konstitusi se-Asia.Mahfud mengatakan, dipilihnya Indonesia sebagai tuan rumah bukan tanpa alasan
BACA JUGA: Kasasi Dibatasi Kualitas PN dan PT Harus Ditingkatkan
Itu lantaran MK Indonesia berhasil menyidangkan sejumlah kasus-kasus penting tanpa berakhir ricuhBACA JUGA: Kerugian Tak Jelas, Kejagung Dituding Lamban
"Setelah diputus di MK, tidak ada keributan dan kerusuhan apa-apa," katanya di Jakarta kemarin (19/6)Apalagi, konferensi ke-7 ini bertema general election law alias hukum pemilihan umumSelain itu, kata dia, MK Indonesia dinilai membuat putusan fenomenal dengan keberaniannya membuka rekaman perbincangan antara Anggodo Widjojo dengan sejumlah aparat penegak hukum"Mereka memonitor perkembangan MK Indonesia dan sangat mengapresiasi," ujarnya.
MK Indonesia, kata Mahfud, awalnya berebut dengan MK Korea Selatan untuk menjadi tuan rumahNamun, Korea Selatan akhirnya sepakat untuk mendapat jatah sebagai presiden pertama asosiasi MK Asia sedangkan Indonesia menjadi tuan rumah"Nggak apa-apa presiden mereka ambilJustru enak kita, karena akan ada deklarasiNanti nama deklarasinya deklarasi Jakarta, akan dipakai terus sampai nanti," kata Mahfud.
Kendati pertemuan digelar untuk hakim MK se-Asia, negara dari benua Eropa, Afrika, dan Amerika juga hadirYakni, Turki, Jerman, Austria, Cile, Kolombia, Meksiko, Maroko, dan MesirSelain itu, imbuh Mahfud, dua organisasi internasional bidang hukum juga hadirYakni Konrad Adenaur Stiftung (KAS) dari Jerman dan Venice Commission.
Dari Indonesia, tak hanya para hakim konstitusi yang menghadiriHakim konstitusi periode 2003-2008 juga akan datangBegitu juga para anggota Forum Konstitusi dan para tenaga pengajar hukum acara Mahkamah Konstitusi"Ini akan jadi momentum penting bagi MK Indonesia dan MK di dunia," kata mantan Menteri Pertahanan era Presiden Abdurrahman Wahid ini(aga)
BACA ARTIKEL LAINNYA... MK Dukung Pembatasan Kasasi ke MA
Redaktur : Tim Redaksi