MK Minta Polri Tambah Pasukan

Jumat, 15 November 2013 – 12:17 WIB
Kerusuhan terjadi di ruang sidang Mahkamah Konstitusi, Jakarta Pusat, Kamis (14/11). Dilaporkan, akibat kerusuhan ini ruang sidang tempat para hakim memutus kasus, terlihat berantakan. Bahkan ada kursi dan meja yang dihancurkan massa. FOTO: Ricardo/JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Hamdan Zoelva menyatakan setelah kejadian ricuh di ruang sidang pleno MK, dirinya langsung berkoordinasi dengan Kapolri Jenderal Sutarman dan Menko Polhukam Djoko Suyanto untuk membicarakan pengamanan di MK. Termasuk meminta tambahan pasukan.

"Saya minta pada Kapolri untuk ditambah lagi aparat keamanan itu. Jadi keamanan internal kita perketat, kemudian aparat keamanan kita perkuat," ujar Hamdan di Jakarta, Jumat, (15/11).

BACA JUGA: MPR: Evaluasi Kewenangan Penanganan Sengketa Pilkada di MK

Menurut Hamdan, pengamanan yang kurang ketat kemarin bukan dikarenakan aparat keamanan yang lengah. Melainkan pengamanan yang pecah konsentrasi.

Pasalnya saat puluhan pendukung Herman Koedoeboen dan Daud Sangadji mengamuk, sebagian personil dari Polres Jakarta Pusat sedang diperbantukan pengamanan demo buruh di depana Istana Negara dan demo massa sengketa Pilkada Tangerang. Sedangkan sisanya melakukan pengamanan di sekitar gedung MK. Oleh karena itu, tak banyak personil membantu menahan massa yang meringsek masuk ruang sidang.

BACA JUGA: Diperiksa KPK, Budi Mulya akan Kooperatif

"Sebenarnya setiap sidang putusan itu ditambah aparat keamanannya. Berbeda dengan hari-hari biasa. Nanti ke depan kami tambah," tandas Hamdan. (flo/jpnn)

BACA JUGA: KPK Periksa Loyalis Anas Urbaningrum

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kerusuhan di Sidang MK, Jimly: Cukup Sekali Saja


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler