Modernisasi Alutista Kelar 5 Tahun

Pakai Industri Domestik

Selasa, 12 Oktober 2010 – 07:28 WIB

JAKARTA - Pemerintah tengah mencari solusi mengatasi masalah permodalan yang menimpa BUMN industri strategis pendukung pertahananUpaya tersebut sekaligus diharapkan bisa digunakan untuk memenuhi kebutuahan minimum alat utama sistem senjata (alutsista) TNI.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan, pemerintah akan memprioritaskan pembelian alutsista dari industri dalam negeri

BACA JUGA: 2 Batalyon TNI Dikerahkan ke Wasior

Pembelian ke luar negeri hanya dilakukan untuk alutsista yang belum bisa diproduksi perusahaan domestik, seperti pesawat tempur dan kapal selam.

SBY berharap dalam lima tahun mendatang, modernisasi alutsista TNI bisa rampung
“Kita ingin lima tahun mendatang untuk membagun kekuatan dan modernisasi Alutsista,” kata SBY dalam pembekalan kepada peserta Program Pendidikan Reguler Angkatan XLIV Lemhanas di Istana Negara, Jakarta, kemarin

BACA JUGA: PT KA Rugi Rp 20 Miliar

Hal serupa juga diungkapkan SBY dalam rapat kabinet terbatas di Kantor Presiden kemarin.

Sejumlah BUMN industri strategis yang tengah mengalami masalah permodalan adalah PT Dirgantara Indonesia, PT PAL, dan PT Pindad
SBY mengatakan, permasalahan yang dihadapi perusahaan-perusahaan negara tersebut cukup kompleks

BACA JUGA: Menteri Sedot Dana Baju Dinas Presiden

Terutama, setelah diterpa krisis ekonomi 11 tahun silam“Sekarang ini kita cari solusi agar lebih berkembang lebih baik lagi,” kata SBY.

SBY mengatakan, selain produksi dalam negeri murni seperti panser, industri dalam negeri juga diharapkan bekerja sama dengan perusahaan di luar negeriSBY mencontohkan, pembuatan kapal selam bisa menggunakan skema kerjasama dengan industri asing yang lebih berpengalaman.

Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, BUMN-BUMN strategis masih memiliki masa depan bisnis yang baikNamun, saat ini permodalannya mengalami mismatch“Ini akan dibuat match,” kata HattaDia mencontohkan, selama ini dana APBN untuk pembelian alutsista tidak langsung cairSehingga perusahaan seperti PT Pindad mengalami kesulitan produksi.

Menteri BUMN Mustafa Abubakar mengatakan, selain masalah permodalan, industri strategis juga bermasalah dalam manajemen“Terasa sekali, permodalan kurang, manajemn juga kurang kencang,” kata MustafaIa menambahkan, fokus kementrian BUMN akan memperbaiki masalah manajemen.

Mustafa mengatakan, industri strategis saat ini sudah memiliki prospek yang baikIa mengatakan, jika hanya untuk balik modal, BUMN-BUMN tersebut bisa memenuhi“Sekarang sudah ada Alutsista yang diutamakan dari industri dalam negeri dengan multiyears contractBerarti dari segi pemasaran dan pekerjaan sudah cukup prospektif untuk digarap,” kata Mustafa.

Mustafa mengatakan, produksi Alutsista perusahaan dalam negeri juga cukup bersaing“Di Pindad, banyak produksi yang dijual termasuk panser, senjata SS2Itu sudah ada produksi kita,” kata MustafaPT PAL juga akan memproduksi kapal selam dengan skema joint production dengan perusahaan lain

PT Dirgantara Indonesia juga telah mampu memproduksi pesawat CN335“Bukan hanya dalam negeri, luar negeri juga beli CN235Misalnya Korea, Thailand,” kata mantan mantan Dirut Perum Bulog itu(sof)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Deponeering Tunggu Jaksa Agung Baru


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler