Modus Oknum Pimpinan Panti Asuhan di Tangerang saat Cabuli Anak Asuh Dean Desvi

Kamis, 26 September 2024 – 13:54 WIB
Pemain sinetron Dean Desvi saat ditemui di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Foto: Romaida/jpnn.com

jpnn.com, JAKARTA - Pemain sinetron Dean Desvi mengungkapkan modus yang dilakukan oknum pimpinan dan pengurus Yayasan Panti Asuhan Darussalam An Nur di Tangerang saat mencabuli anak asuhnya.

Dean Desvi mengungkapkan anak-anak asuhnya mengaku sudah menjadi korban oknum pelaku sejak usia masih belia.

BACA JUGA: Berdalih Kerasukan Setan, Pria Paruh Baya di Musi Rawas Cabuli Balita

Modusnya, oknum pelaku seolah memberikan perhatian dengan mengusapkan losion anti nyamuk ke tubuh korban.

"Ceritanya mengusapkan pakai Soffel (losion anti nyamuk, red). Diusap-usap dari kakinya ke paha naik sampai ke kelaminnya," kata Dean Desvi saat ditemui di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (26/9).

BACA JUGA: Soekarno Tak Terbukti Mengkhianati Negara, MPR Cabut TAP MPRS Nomor XXXIII

Dean Desvi menjelaskan beberapa anak asuhnya yang sudah remaja dan mengerti tentang pelecehan berusaha menolak.

Namun, anak asuh berusia lima tahun yang belum paham akan tindakan buruk tersebut berakhir menjadi korban jangka panjang.

BACA JUGA: ART di Bandung Cabuli 2 Anak Di Bawah Umur, Modusnya Bikin Geleng Kepala 

"Kalau orang yang paham, ditendang, tetapi masih bocil lima tahun, kan, dia enggak tahu,"  tuturnya. 

Dean Desvi mengaku sempat menaruh kecurigaan saat melihat adanya pembagian ruangan untuk anak asuh di panti asuhan.

Menurut Desvi, anak asuh dengan tampilan menarik ditempatkan di kamar yang bagus.

Sementara itu, anak asuh dengan tampilan yang kurang menarik ditempatkan di kamar yang kurang bagus.

"Jadi, yang bening-bening ditaruh di kamar ac-nya, sedangkan yang menurut mereka aura maghrib ditaruh di kamar yang jelek," katanya.

Desvi menyebut para oknum mengiming-iming korbannya dengan berbagai hadiah untuk mengulangi praktik yang sama.

Beberapa anak yang menjadi korban diberikan uang hingga ponsel pintar agar diam.

"Kejahatannya halus. Mereka diiming-imingi, dijajanin, ditransfer, ada yang dikasih benda, materi, dan segala macam," tutur Desvi. (mcr31/jpnn)


Redaktur : Elfany Kurniawan
Reporter : Romaida Uswatun Hasanah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler