BACA JUGA: Depkeu Cairkan Dana Pemilu Rp 2,9 T
Namun demikian BK DPR masih belum puas dengan keterangan Max Moein lantaran politisi dari daerah pemilihan Kalimantan Barat itu lebih banyak menjawab tidak tahu dan lupa untuk menjawab pertanyaan BK.
Bersamaan dengan pemeriksaan atas Max Moein di ruang BK, Desi Firdianti juga datang di gedung DPR untuk membeberkan perlakuan yang didapat dari mantan atasannya itu
Desi yang dalam kesempatan kemarin didampingi pengacaranya dari LBH APIK dan anggota DPR dari Fraksi KEbangkitan Bangsa Nursyahbani Katjasungkana, membeberkan secara rinci menceritakan perlakuan yang didapat selama menjadi asisten Max Moein.
Desi mengaku hingga saat ini masih menyimpan sejumlah bukti yang menguatkan tuduhan tindakan pelecehan seksual oleh Max
BACA JUGA: Koalisi Pro-Pemerintah Membantah
Bercak darah bukti keperawanannya, obat kuat, lubricant bermerk K-Y Jelly, hingga lotion yang digunakan Max Moein saat pelecehan terjadi masih disimpan DesiBACA JUGA: Golkar Akan Ubah Strategi
Namun Desi menolak untuk meminumnya"Bapak boleh saja membantah dan mengaku sudah tua tetapi saya masih simpan obat-obatan yang digunakan, bahkan masih ada sidik jarinyaSebagian sudah saya serahkan ke BK DPRSaya juga siap untuk test DNA berdua dengan Bapak (Max Moein)," kata Desi kemarin mengenakan blues kuning muda dan celana panjang putih.
Lantas apa yang dituntut Desi atas Max dengan mengadu ke BK DPR? "Saya hanya minta permintaan maafSaya juga minta Bapak minta maaf kepada dua orang tua saya," tuntutnya.
Max Moein, tutur Desi, juga sempat menghubungi kedua orang tuanya melalui telpon pada 2 Juni silam atau sebelum Max Moen menghadap BKSaat menelepon, Max berpura-pura sebagai teman Desi yang mau berbicara dengan Ibunya"Tetapi kedua orang tua saya menolak," katanya.
Namun berbeda dengan Desi, Max Moein yang kemarin diperiksa BK justrun berusaha menghindari pertanyaan wartawanMax tak banyak memberi jawaban atas pertanyaan wartawanDia hanya mengaku mendapat banak pertanyaan dari BK"Wuh, banyak sekali," tututr Max.
Yang pasti, Max membantah semua tuduhan DesiAnggota BK DPR Imam Syuja', mengatakan, dalam keterangan dihadapan rapat BK, Max Moein mengaku hubungan seksual dengan Desi didasari atas rasa suka sama suka
"Pak Max juga membantah karena usianya sudah 63 tahun sehingga libidonya sudah turun, selain itu korban usianya masih 30 sehingga kalau mau, bisa saja (Desi) melawan," kata Imam Syuja' di sela-sela pemeriksaan Max yang dilakukan secara tertutup.
BK Tak Puas
Sementara anggota BK DPR dari FRaksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS), Anshory SIregar mengatakan bahwa BK kurang pusas dengan penjelasan Max MoeinBK, kata Anshory, berkutat pada masalah foto syur Max Moein dengan seorang perempuan.
"Dia sudah menyatakan bahwa itu memang foto dirinyaJadi ini sudah merupakan pelangaran serius etika dan moralTetapi yang memfoto ia (Max Moein) lupa(Wanita) di foto juga nggak dikenal," kata Anshory.
Selain itu, alasan BK belum puas dengan penjelasan Max karena tidak ada keterangan yang rinci tentang lokasi saat foto diambil"Dari klarifikasi Pak Max tetang tempat diambilnya foto, itu di Pulau SeribuTetapi kita belum puas karena dari peserta yang menurut Max berjumlah 40 orang, tidak ada satupun yang dikenal beliauEvent Organizer-nya dia juga lupaBahkan alamat lengkap di sanapun (Pulau Seribu) masih belum jelas," tutur Anshory.
Sementara Ketua BK DPR Irsyad Sudiro mengatakan, laporan Desi tentang tuduhan pelecehan seksual direkomendasikan BK untuk diteruskan ke Polisi"Namun kasus foto Pak Max akan ditangani dan diputuskan oleh BK," ujar Irsyad.
Menurutnya, foto yang menggambarkan sosok Max Moein yang terlihat telanjang dada dan memeluk erat perempuan yang nampak tidak menggunakan pakaian merupakan ranah etika dan moral.
Namun dalam kesempatan itu Irsyad juga menyebutkan, selain foto terdapat pula rekaman video yang memperlihatkan Max Moein sedang tidur berdua dengan perempuan.
"Inilah ranah etika yang akan ditangani langsung oleh BK dalam rapat BKApakah nanti akan diperlukan lagi alat pemuktian yang lain, itu tergantung penjadwalan dan perkembananTetapi kasus terpamapang dan tersebar luasnya foto ini dianggap tidak layak dilakukan seorang anggota DPR yang notabene adalah pejabat negara," tukasnya. (ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Upaya Partai Demokrat Kandas
Redaktur : Tim Redaksi