Mooryati Soedibyo; Umur 82 Tahun dan Obsesinya tentang Jamu yang Tak Pernah Berhenti

Jaga Ketat Berat Badan, Tak Boleh Lebih 48 Kilogram

Kamis, 07 Januari 2010 – 02:06 WIB
Mooryati Soedibyo berdansa pada perayaan ulang tahunnya ke-82. Foto : Fedrik Tarigan/INDOPOS/JPNN

Tahun ini dia sudah berumur 82Namun, melihat penampilannya, sama sekali tak tampak renta

BACA JUGA: Pagi Membaik, Siang Ada Enam Sumbatan di Panggul

Dialah Dr Hj BRA Mooryati Soedibyo yang Selasa malam lalu (5/1) merayakan ultah
Bagaimana pendiri dan pemilik Mustika Ratu itu menjaga kebugaran dan kesehatan" Apa pula obsesinya yang belum terwujud"

-------------------------------------------
SUGENG SULAKSONO, Jakarta
-------------------------------------------

JAM sudah menunjukkan pukul 22.30 Selasa lalu (5/1)

BACA JUGA: Bisa Eksis karena Mengelola dengan Hati

Di deretan kursi tamu di Aula Sasono Wiwoho, di sebuah rumah megah di Jl Mangunsarkoro 69 Menteng, Jakarta Pusat, terdapat 20 orang
Mereka kebanyakan sudah lansia. 

Acara memang belum selesai

BACA JUGA: Tak Peduli Hak Cipta, Ikhlas Bukunya Dibajak

Tapi, saat itu sudah banyak tamu yang pulangMooryati, sang tuan rumah yang malam itu merayakan ulang tahun ke-82, terlihat sangat berbahagiaSenyumnya tak henti-hentinya mengembang, seakan menutupi usianya yang tergolong senja

Suasana kian semarak ketika Moor (panggilan akrab Mooryati) mulai memegang mikrofonDia lantas melantunkan tembang You Raise Me Up milik Josh Groban, diiringi organ tunggalLagu berikutnya yang dia nyanyikan adalah I Have a Dream

Rupanya, lagu itu menyiratkan semangat bermimpi Moor yang tak pernah padam"Manusia itu harus punya mimpiBerapa pun usianya, harus tetap bermimpi dan berusaha mencapainya," kata ibu lima anak dan 11 cucu, di hadapan tamu yang sebagian besar memang lansia itu

Pesta ulang tahun Moor dimulai sejak pukul 19.00Sepanjang acara sejumlah tokoh nasional hadirDi antaranya mantan Panglima TNI Wiranto, mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso, mantan Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Asshiddiqie, dan mantan Kepala BKKBN Haryono Suyono yang memberikan sambutanJuga hadir beberapa utusan negara sahabat

Ketika menyampaikan sambutan, Moor berharap, di sisa usianya dia bisa melihat bangsa Indonesia lebih maju dan diperhitungkan di persaingan global"Bersyukur, 2010 diberi banyak harapan dan kemungkinan terhadap apa yang akan kita capaiSekarang ekonomi juga sudah lebih maju, jadi investor bisa masuk," ungkap perempuan kelahiran 5 Januari 1928 itu.

Ketika disinggung soal mimpinya, Moor langsung menyebut jamu"Saat ini kami berupaya menjadikan jamu lebih eksis lagi," ujarnyaMenurut dia, jamu juga bisa menjadi salah satu penopang kemajuan ekonomi Indonesia dan menarik minat investor"Jamu adalah produk heritage kayak batikSemestinya lebih berperan, lebih dari sekarang ini," katanya, berharap

Moor mengenang, jamu digunakan sejak zaman nenek moyang untuk tiga fungsi: pencegahan, pengobatan, dan daya tahan tubuhNamun, seiring majunya industri farmasi dan Indonesia "diserang" berbagai produk obat-obatan modern, konsumsi jamu pun menurun.

Begitu pula para pengobat alternatifSeiring mulai banyaknya sarjana di bidang kedokteran dengan berbagai fokus keahlian, peran pengobat alternatif mulai terkikisMoor bersyukur bahwa masih banyak rakyat kecil yang mengonsumsi jamu.

Atas dasar itu, Moor menyadari bahwa jamu harus berinovasi untuk mengimbangi karya perusahaan farmasi"Makanya, saya katakan jangan berhenti bermimpiMimpi adalah sesuatu yang diinginkan yang merupakan inovasiInovasi adalah kemajuan," ulas istri Ir Soedibyo Purbo Hadiningrat MSc (alm) itu.

Moor berpikir bahwa jamu masih bisa mengalami banyak perkembanganMaka langkah awalnya, dia berusaha mengawetkan jamu tanpa mengurangi khasiatnyaUkurannya juga disusutkan, tapi tidak mengurangi porsinya

Teknologi yang dimaksud Moor adalah ultra high treatment (UHT) untuk mengawetkan dan ekstrakZaman sekarang, menurut dia, siapa yang sempat merebus lima gelas air dengan jamu-jamuan sehingga menghasilkan satu gelasDengan teknologinya, sudah dibuat kemasan, baik itu minuman instan ataupun ramuan dalam bentuk sachet"Beras kencur, misalnya, supaya tidak hanya tahan dua hari, tapi dua tahun," ujarnya.

Tidak heran jika jamu sekarang sudah menjadi beraneka bentuk, mulai serbuk sampai pilTapi, jamu belum bisa menjadi rujukan dokter atau pengobatan medis"Kalau untuk obat itu, kita perlu lakukan penelitianMasih dalam masa clinical trial (uji klinis)Tablet, pil, kaplet, bisaTapi saya sekarang sudah bisa dalam bentuk teh," paparnya.

Menurut Moor, upaya agar jamu bisa menjadi referensi dokter dalam mengobati pasiennya sedang dibahas para ginekologSementara ini jamu sudah bisa digunakan untuk salah satu pengobatan bagi perempuan yang sudah berhenti haid"Semoga dalam waktu dekat bisa," harap penerima gelar doktor honoris causa dari Pacific Western University di Los Angeles, Amerika Serikat, pada 1995 itu.
    
Bermimpi soal jamu, berarti bermimpi soal inovasiBagi Moor, bermimpi itu bisa juga soal sesuatu yang santai atau bersenang-senang"Kapan harus bangun, bangunlahKapan harus makan, kerja, yang penting diatur semuanyaTime managementKapan untuk keluarga, itu juga pentingJangan kerja cari duit terusCari duit, tapi duitnya boleh untuk dolan," kata Moor, menjelaskan prinsip hidup yang dia lakoni.

Moor mengatakan, saat ini dia menulis dua bukuPertama tentang Family Business yang diambil dari disertasinya dan dikembangkan lagi"Kemudian saya ingin menceritakan pengalaman lima tahun berpolitikSaya merasa punya cerita kokNanti dibaca saja," ujar mantan wakil ketua MPR periode 2004?2009 itu.

Ketika ditanya seputar tip menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh, dia menjawab, yang penting harus seimbang antara fisik, pikiran, dan spiritual.
Untuk kesehatan fisik, kata Moor, apa saja bisa dilakukanYang penting badan tetap bergerak

Sekarang ini dia mulai aktif lagi berdansa dan menari dengan memanggil seorang ahli untuk melatihnya"Kemarin itu lima tahun (saat menjadi anggota legislatif) tidak bisa (berdansa)Sekarang, ya mulai lagi," ungkapnya.

Jadwal olahraganya sendiri seminggu tiga kaliSekali olahraga, kata Moor, bisa 30 menit sampai dengan satu jam"Ya, yoga, ya apa saja, yang penting bergerakBerkeringatKerja, ngepel, dansa, apa pun, pokoknya gerakItu sehat," ucapnya.

Untuk menjaga pikiran, Moor lebih banyak membacaTerutama bukuDia mengaku belum lama ini baru saja membeli satu koper buku baru dengan jumlah ratusan"Lha, saya itu tidur sama buku kokWalaupun masuk kamar jam sembilan, jam 10, tetap saja tidurnya tengah malamYa itu, bacaTapi, dengan baca itu mungkin melatih pikiran dan ingatan sayaWalaupun bisa juga karena keturunan (maka ingatannya kuat)," ulasnya yang mengaku sering bersyukur untuk melengkapi keseimbangan dalam aspek spiritual.

Di usia sekarang, Moor juga tetap menjaga berat badan seperti perempuan usia remajaPatokan paling berat adalah 48 kgMenurut dia, jika lebih dari itu satu kilogram saja, dia langsung diet ketat"Harus segera diturunkan lagi menjadi 48 kg," tegasnyaAngka 48 itu sudah diperhitungkan masih berada di batas aman

Jika berat badan normal, Moor akan makan dengan porsi normalSarapan, makan siang, dan makan malam"Tapi, kalau sedang diet, selain minum slimming tea, saya sarapannya bukan nasiSayuran saja, sayur sopMakan siang nasi, lalu makan malam sayuran lagi atau buah-buahan," jelasnya.

Selain itu, untuk mengontrol kesehatan, Moor setiap hari mengukur tensi darah karena rawan darah tinggi"Bisa diukur sendiri di rumahSetiap hari juga bisaTapi, biasanya seminggu tiga kaliKondisi jantung juga rutin saya periksa," akunya yang tidak pernah tidur siang kecuali hari Minggu karena biasanya terlalu banyak membaca(kum)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ny Sinta Merasa Suaminya Hanya Pergi ke Luar Kota


Redaktur : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler