Moralitas Anggota DPR Terus Merosot

Kamis, 14 April 2011 – 09:03 WIB

JAKARTA – Moral para wakil rakyat kembali menjadi sorotanKasus Arifinto, politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), yang kepergok sedang asyik menonton film porno saat Sidang Paripurna membuat rakyat kembali mempertanyakan komitmen moral para wakilnya

BACA JUGA: Gedung DPR Berpotensi Boroskan Anggaran Rp 602 M



”Moralitas anggota DPR memang harus ditingkatkan,” demikian pengakuan anggota DPR dari Golkar, Firman Soebagyo dalam diskusi "Membangun Moralitas Baru Parlemen Kita" di gedung Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Senayan, Jakarta, Rabu (13/4).

Kasus nonton video hot Arifinto ini bukan satu-satunya skandal moral anggota Dewan yang terhormat
Sebelumnya, gedung Dewan sudah berkali-kali dipanaskan oleh isu perselingkuhan, poligami secara tidak sah, dan tentu saja skandal korupsi

BACA JUGA: PKS Lemah Karena Tinggalkan Ideologi Islam

”Memang sangat disayangkan, banyak anggota Dewan yang moralnya buruk seperti memiliki istri tidak sah dan memiliki rumah dengan cara yang tidak halal,” kata Firman yang juga Ketua DPP Partai Golkar ini.

Bahkan, pengaduan terkait perselingkuhan menempati urutan terbanyak yang masuk ke Badan Kehormatan (BK) DPR sepanjang 2010
Mereka yang diadukan berasal dari beberapa partai politik

BACA JUGA: Demokrat Bukan Tempat Berlindung Kada Bermasalah

Para pelapor mulai dari istri para anggota Dewan sendiri hingga orang luar yang mengetahui perbuatan ituTetapi dengan alasan tidak ada bukti kuat, BK tidak pernah menuntaskan aduan ini.

Kasus terbaru menyangkut poligami tidak sah diungkap mantan petinggi PKS, Yusuf SupendiDia mengungkapkan tiga petinggi PKS, dua diantaranya masih menjabat anggota DPR, melakukan poligamiJika terbukti selingkuh atau berpoligami dengan cara tidak sah, anggota DPR bisa terkena sanksi beratMenurut Undang-undang No 1/ 1974 tentang Perkawinan, anggota DPR adalah pejabat negara sehingga kalau mau menikah lagi harus seizin istri pertama.

Firman berharap, skandal moral yang menimpa anggota Dewan menjadi pelajaran agar para wakil rakyat menjunjung tinggi etika dan moralitasPartai politik juga diminta betul-betul memantau etika dan moral anggotanya”Partai kami sudah menerapkan prinsip solidaritas, dedikasi, loyalitas, dan tidak tercelaDengan prinsip tersebut, calon-calon pejabat publik dari Golkar yang terindikasi korupsi atau moralnya tercela tidak boleh mencalonkan,” kata Firman.

Di tempat terpisah, Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Irman Gusman mengatakan, perbuatan Arifinto menonton video porno saat Sidang Paripurna DPR memang tidak bisa dibenarkanNamun demikian, keputusan politisi PKS itu mundur sebagai anggota DPR pasca skandal itu perlu mendapat apresiasi

”Ada anggota DPR yang sudah jadi tersangka masih saja mempertahankan jabatannyaSedangkan Arifinto langsung mundurPadahal kalau mau, dia bisa bertahan dengan berbagai alibiSikap ksatria inilah yang harus dicontoh oleh politisi lainnya,” kata Irman Gusman(dri)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bawaslu Akan Tempel KPU Tapteng


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler