jpnn.com, JAKARTA PUSAT - Wakil Ketua MPR Syarief Hasan berharap agenda sidang tahunan yang bakal digelar pada 16 Agustus 2022 nanti, tidak sekadar seremonial saja.
Misalnya, momen tersebut menjadi penyampaian kinerja Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
BACA JUGA: Pimpinan MPR RI Kompak Menyambangi Surya Paloh Bahas Persoalan Penting
Dia mengatakan itu saat menghadiri diskusi bertajuk 'Sidang Tahunan MPR RI Sebagai Konvensi Ketatanegaraan' di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (4/8).
"Saya sudah pernah mengusulkan kepada pimpinan MPR bahwa (sidang tahunan) jangan hanya ini seremonial saja. Begitu presiden menyampaikan kinerjanya, selesai," kata Syarief, Kamis.
BACA JUGA: Syarief Hasan Sebut Pencapaian BNI Jadi Cambuk bagi BUMN Lain
Anggota Komisi I DPR RI itu kemudian mengusulkan fraksi di MPR bisa menyampaikan pandangan dan penilaian setelah Presiden Jokowi berpidato.
"Supaya ini gaungnya tetap positif di masyarakat, saya mengatakan, kalau perlu sembilan fraksi MPR memberikan tanggapan tentang pidato presiden," ujar Syarief Hasan.
BACA JUGA: Syarief Hasan Mengungkap Kunci Pemberantasan Pinjol Ilegal, Simak!
Hal senada diungkapkan Wakil Ketua MPR RI Yandri Susanto dalam kegiatan yang sama.
Dia juga berharap Sidang Tahunan bukan menjadi agenda seremonial.
Yandri menyarankan ada sebuah format khusus yang memungkinkan terjadi komunikasi dua arah sebelum puncak acara Sidang Tahunan.
"Artinya forum-forum akademisi, atau forum-forum dialog kerakyatan, itu mungkin bisa dibuat, misalkan MPR apa saja yang sedang, apa yang dilakukan dan sudah dilakukan," kata politikus PAN tersebut.
Menurut Yandri, adanya komunikasi dua arah menjadi penting demi memunculkan partisipasi publik terhadap pembangunan bangsa.
"Toh, sekarang zaman media sosial. Kalau itu dilakukan saya meyakini interaksi masyarakat terhadap sidang tahunan itu bisa meningkat," ujar Ketua Komisi VIII itu. (ast/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
BACA ARTIKEL LAINNYA... Syarief Hasan dan Delegasi Kampus di UK Bertemu Gubernur Sulsel, Ini yang Dibahas
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Aristo Setiawan