jpnn.com, JAKARTA - PT Mass Rapid Transit (MRT) memperbolehkan penumpang berbuka puasa di dalam kereta.
Head of Corporate Communication Department PT MRT Jakarta Ahmad Pratomo mengatakan kebijakan itu hanya diterapkan selama Ramadan.
BACA JUGA: Versi Kiai Maman, Presiden Perlu Turun Tangan Selesaikan Persoalan Kuota Haji
"Kami memperbolehkan teman-teman membatalkan puasa saat berada di dalam Ratangga (sebutan lain MRT) serta area berbayar yang ada di stasiun,” ucap Tomo dalam keterangannya, Senin (4/4).
Masker dapat dibuka sementara waktu saat berbuka puasa dan digunakan kembali setelah selesai makan dan minum.
BACA JUGA: PTM di DKI Selama Ramadan Hanya 6 Jam, Pemprov Yakin Tak Ada Penularan Covid-19
Namun, ada sejumlah aturan yang harus dipatuhi.
Penumpang hanya diizinkan berbuka puasa maksimal sepuluh menit sejak azan magrib berkumandang.
BACA JUGA: Lewat Promo Big Ramadhan Sale Shopee, Live.On Hadirkan Diskon Besar-besaran
"Hanya diperbolehkan minum air putih dan memakan kurma,” tuturnya.
Adapun jenis makanan dan minuman lainnya mulai dari teh, kopi, sirup, soda atau minuman selain air mineral, makanan kecil, nasi serta lauk pauk, tak diizinkan untuk dikonsumsi di dalam Ratangga.
Aturan lainnya, penumpang dilarang berbicara saat membuka masker.
Penumpang diminta menerapkan protokol kesehatan yang ada untuk keamanan dan kenyamanan bersama.
"Tetap menjaga kebersihan di area stasiun dan kereta. Menyimpan dan tidak membuang sampah sampai menemukan tempat sampah terdekat,” tambah Tomo. (mcr4/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Susah Bangun Tidur Saat Sahur? Coba Cara Mudah Ini
Redaktur : Mufthia Ridwan
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi