jpnn.com - Peristiwa pengusiran terhadap seorang mahasiswa baru (maba) dari ruangan di Universitas Hasanuddin (Unhas) mendapat dukungan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Maba itu diusir saat mengikuti kegiatan pengenalan kehidupan kampus bagi mahasiswa baru (PKKMB).
BACA JUGA: Viral Mahasiswa Unhas Diusir Dosen saat Berdebat soal Gender, Begini Percakapannya
Maba yang diusir tersebut ialah M. Nabil Arif yang mengaku berjenis kelamin netral.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Selatan sepakat dengan tindakan yang dilakukan Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan Fakultas Hukum itu.
BACA JUGA: Viral Mahasiswa Baru Diusir dari Ruangan, Rektor Unhas: Itu Kasus Biasa
"Kami sepakat dengan tindakan Unhas terhadap mahasiswa tersebut," kata Sekretaris Umum MUI Sulsel Muammar Bakry kepada JPNN.com, Senin (22/8) siang.
Menurutnya, tindakan mahasiswa tersebut melanggar norma agama. Apalagi alasannya adalah persoalan gender.
BACA JUGA: Mahasiswa Baru Unhas Ini Merasa Berjenis Kelamin Netral, Pak Wadek Geram
"Jangan sampai melegalkan sesama jenis, tentunya bertantangan dengan agama," tegasnya.
Selain itu, tindakan mahasiswa yang menyebut gender netral itu melanggar adat istiadat yang ada di Sulsel.
"Ini, kan, bertentangan dengan adat. Jadi, kami sepakat dengan pihak kampus Unhas," terang dia.
Diberitakan sebelumnya, Rektor Unhas Prof Jamaluddin Jompa menerangkan kampusnya sangat terbuka bagi siapa pun. Dia menilai kampusnya merupakan lembaga tinggi yang inklusif.
"Unhas sangat terbuka untuk semua orang. Kami minta maaf kalau perlu dan saya tegaskan Unhas inklusif," kata Prof Jamaluddin Jompa, Sabtu (20/8).
Jamaluddin menegaskan peristiwa yang terjadi di Fakultas Hukum Unhas itu merupakan hal biasa.
"Biasalah itu ada perselisihan dan perbedaan. Kami minta masalah itu diselesaikan dengan semua pihak," ucapnya.
Sebelumnya, video yang berdurasi satu menit lebih viral di berbagai sosial media di Sulawesi Selatan (Sulsel). (mcr29/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Beri Kuliah Umum di Unhas, Hasto Sebut Capres Harus Punya Kesadaran Seperti Ini
Redaktur : Fathan Sinaga
Reporter : M. Srahlin Rifaid