Mulai 22 Desember, Wings Air Terbang ke Raja Ampat

Minggu, 11 Desember 2016 – 13:53 WIB

jpnn.com - JAKARTA – Gaung Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kepariwisataan IV 2016 di Hotel Sultan Jakarta, 6-7 Desember 2016 masih terdengar. Tiga pesan utama Menteri Pariwisata (Menpar)  Arief Yahya di forum itu langsung disambut para pengusaha yang makin agresif.

Salah satu respons yang muncul mengemuka adalah memperluas akses atau connectivity, membangun homestay desa wisata dan go digital. Bulan Desember 2016 ini juga, konektivitas itu sudah mulai bertambah.

BACA JUGA: Maspion Group Kucurkan Rp 15 Triliun untuk Bangun Maspion City

Mulai 12 Desember, Garuda Indonesia terbang ke Mumbai, India. Sedangkan Lion Air bakal menambah frekuensi penerbangannya ke Tiongkok. Diperkirakan ada 5 penerbangan ke Manado dari 6 kota di Tiongkok.

Citilink Indonesia juga mulai mendarat pertama di Bandara Raja Haji Fisabilillah (RHF) Bintan, dan Hang Nadim Batam, Kepri, dengan kapasitas 500 wisman China setiap hari. Rute baru itu merupakan hasil kerja sama Citilink dengan Wanda Group Tiongkok.

BACA JUGA: 90 Persen e-Money Mandiri untuk Transportasi

Yang terbaru, Kabupaten Raja Ampat di Papua Barat yang terkenal karena taman lautnya bakal didarati Wings Air. Anak usaha Lion itu membuka penerbangan dari Manado ke Bandara Waisai, Raja Ampat pada 22 Desember 2016.

”Manado merupakan penghubung daerah Timur Indonesia. Dan kami sangat terharu dan bersyukur, bahwa salah satunya kini Raja Ampat akan kedatangan pesawat komersial untuk pertama kalinya, yakni Wings Air,” kata Kepala Disbudpar Raja Ampat Yusdi Lamatenggo.

BACA JUGA: Gandeng Pakuwon Group, BCA Perbesar Porsi Kredit Apartemen

Yusdi mengakui, penerbangan Wing Air ke Raja Ampat itu bagian dari usaha dan pendekatan Menteri Arief Yahya ke pihak maskapai. “Kami saat itu meminta Pak Menteri Arief Yahya untuk membantu Raja Ampat, dengan menambah flight baru ke sana, sebelum festival raja ampat,” kata dia.

Hal itu jelas merupakan kabar baik untuk pariwisata Raja Ampat. Pasalnya, selama ini wisatawan yang jika ingin ke Pulau Peinemo Raja Ampat yang tersohor harus mendarat di Bandara Sorong. Wisatawan lantas melanjutkan perjalanan laut selama 2 jam untuk sampai ke Raja Ampat.

Dengan adanya penerbangan Wings Air, maka wisatawan bisa langsung ke Raja Ampat. ”Apalagi Manado sudah banyak sekali wisatawan asal Tiongkok yang datang, kini paketnya bisa dibuat agar membawa mereka juga ke Raja Ampat,” ujar Yusdi.

Selain itu Yusdi juga mengatakan, pada penerbangan perdana nanti juga akan dilaksanakan kegiatan pariwisata berupa gathering dan table top dengan tour travel agent dan para pelaku pariwisata. Hal itu bertujuan untuk merealisasikan semua skema dalam mendatangkan wisatawan. 

”Kami rencananya membentuk dua tim dalam agenda penerbangan Wings Air dari Manado ke Waisai, di mana ada tim yang berangkat ke Manado untuk persiapan dan tim yang di Waisai untuk penyambutan,” kata dia.

Wings Air sudah sudah melakukan landing test di bandara Waisai Raja Ampat, satu bulan lalu. Bandara Marinda di Distrik Waisai, Raja Ampat itu telah beroperasi sejak diresmikan pada tanggal 9 Mei 2012.

Saat ini, Susi Air melayani rute Sorong-Waisai dua kali seminggu dengan menggunakan pesawat Cessna Grand Caravan berkapasitas 11 penumpang.

Dalam acara landing test, Wings Air dari grup Lion Air mendarat mulus di Bandara Marinda, Jumat (18/11). Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Perhubungan pun menginformasikkan adanya rencana Wings Air membuka rute penerbangan langsung dari Manado ke Waisai.

Untuk bandara Waisai sendiri memiliki panjang landasan pacu di Bandara Marinda saat ini 1.400 meter dengan lebar 30 meter, taxiway 80 meter x 18 meter, dan apron. Satu gedung terminalnya berluaskan 420 meter persegi.

Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Perhubungan Bambang S. Ervan mengabarkan, sampai dengan akhir tahun 2016 akan dipenuhi penyediaan standar listrik dan pengadaan distribusi kabel bawah tanah di bandara tersebut. Sedangkan untuk 2017 sudah ada rencana memperpanjang landasan pacu hingga menjadi 1.600 meter, termasuk area putar (turning) pesawat.

Tetapi, lahan untuk pengembangan bandara belum semuanya tuntas dibebaskan oleh pemda.“Landasan pacu di Bandara Marinda memang akan menuju untuk dapat mengakomodasi pesawat tipe ATR,” ujar Bambang.(adv/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pertamina Jamin Pasokan Energi di Tulang Bawang dan Mesuji


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler