JAKARTA - PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA) berencana merambah industri karetPerseroan masuk pada sektor pengolahan karet dengan memiliki lahan karet dan pabrik pengolahan karet
BACA JUGA: Kemendag Audit Distribusi Gula Rafinasi
Karena itu saat ini perseroan telah menaksir lahan hutan tanaman industri (HTI) pada Pulau Kalimantan, Sumatera dan Sulawesi dengan luas sekitar 30 ribu hingga 50 ribu hektar.Keseiusan itu ditunjukkan manajemen dengan telah membuat anak usaha yaitu PT Multistrada Agro Internasional untuk menjalankan rencana tersebut
BACA JUGA: Tuntaskan Tax Holiday untuk Sedot Investasi
”Pada tahun ini juga kami harapkan sudah mulai beroperasi,” ungkap Pieter Tanuri, Presiden Direktur MASA, di Jakarta, Rabu (22/6)Dia menjelaskan, setiap tahun perseroan membutuhkan karet sebesar 30 ribu ton untuk memproduksi ban motor dan mobil
BACA JUGA: Plt Gubernur Lelet Sambut Pengambilalihan Inalum
Dengan direalisasikannnya perkebunan karet, maka perseroan bisa menghasilkan karet sebesar 40 ribu tonDengan begitu, perseroan tidak perlu khawatir untuk memenuhi kebutuhan karet berkualitas.Hingga pengujung tahun, perseroan menargetkan memproduksi 28.500 ban mobil dan truk per hari serta 16 ribu ban motor per hariSementara pada tiga tahun mendatang perseroan menargetkan bisa memproduksi 45 ribu ban mobil dan truk per hari serta 40 ribu ban motor per hariUntuk itu, perseroan telah mendapatkan komitmen dari sindikasi perbankan untuk memberikan pinjaman yang nilainya masih belum bisa ditentukan.
Saat ini, area pemasaran perseroan meliputi lima benua yaitu Amerika Serikat, Asia Pasific, Eropa, Timur Tengah dan AfrikaPenjualan terbesar adalah Amerika, Jepang dan AustraliaPada area pemasaran domestik, perseroan terus berupaya meningkatkan penjualan ban mobil radian dan ban motor dengan merk Corsa dengan memperluas jarignan distributor ke seluruh pelosok tanah air”Saat ini, kami masuk dalam 60 besar dunia produsen banBeberapa tahun ke depan kami targetkan bisa masuk 40 besar,” tuturnya.
Selain itu, lanjut Pieter, perseroan mengalokasikan deviden sebesar Rp 1 per lembar saham dan akan dibagikan pada 25 Juli mendatangSementara pada kuartal pertama 2011, perseroan mencatat penjualan bersih sebesar Rp 657 miliarItu mengalami kenaikan sebesar 26 persen dibanding periode sama 2010 Rp 521 miliarLaba bersih tercatat sebesar Rp 66 miliar atau naik sebesar 20 persen dibanding periode sama tahun lalu Rp 55 miliar
”Prospek industri ban ke depan masih cerahPasalnya, Indonesia masih menjadi salah satu negara produsen ban di duniaTerlebih, kompetitor Indonesia mendapat perlakukan berbeda dari negara tujuan ekspor,” ungkap Analis PT Anugerah Securindo Indah Viviet SPutri(far)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pertamina Naikkan Elpiji Nonsubsidi
Redaktur : Tim Redaksi