Munfiatun, Istri Kedua Noordin M. Top ketika Suaminya Gencar Diberitakan Tewas

Cerita Surat Wasiat, Tak Lagi Getol Menggugat Cerai

Minggu, 09 Agustus 2009 – 06:58 WIB

Ketika kabar santer menyebut Noordin MTop tewas dalam baku tembak di Temanggung, istri keduanya, Munfiatun, tergolek sakit

BACA JUGA: Munfiatun, Istri Kedua Noordin M. Top ketika Suaminya Gencar Diberitakan Tewas

Kepada wartawan, wanita 35 tahun itu menceritakan tentang surat wasiat yang ditulis suaminya



Azis-Siti Merrie, Jepara


RUMAH sangat sederhana itu terletak di Desa Pecangaan Kulon, Kecamatan Pecangaan, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah

BACA JUGA: Kisah Pilot-Pilot yang Sukses Lakukan Pendaratan Darurat (2-Habis)

Di rumah inilah Munfiatun tinggal bersama orang tua, kakak perempuan, dan seorang pembantu
Ketika gencar diberitakan Noordin tewas tertembak kemarin, Munfiatun sedang sakit

BACA JUGA: Kisah Pilot-Pilot yang Sukses Lakukan Pendaratan Darurat (1)

Ini berdasarkan cerita Siti, pembantunyaRadar Kudus (Jawa Pos Group) sebenarnya ingin menemui istri kedua Noordin ituTapi, dia menolak

Menurut cerita Siti, sudah seminggu ini Munfiatun sakit"Mbak Munfiatun sakit sesak napasHampir lima hari ini hanya istrirahat di kamarJadi, mohon maaf tidak bisa bertemuMaaf sekali, ya," ujarnyaKeterangan yang sama diungkapkan sang kakak, Fauziah, 40, yang sehari-hari tinggal satu rumah dengan Munfiatun dan ibu mereka, Harojum"Adik saya tidak bisa dan tidak mau digangguSudahlah, semuanya sudah berlalu" Jangan diungkit-ungkit lagi," katanya, dengan nada agak emosi.

"Kami dari keluarga sudah tidak ingin lagi dihubung-hubungkan dengan NoordinSemua sudah berlaluAdik saya hanya ingin hidup tenang sekarang," tuturnya, kali ini nada suaranya sedikit direndahkan.

Menurut Fauziah, kenangan yang dilalui sang adik bersama Noordin terasa menyakitkan untuk diingatIbu Munfiatun, Harojum, agaknya, berpendapat samaKarena itu, ketika didekati wartawan kemarin, Harojum agak emosional

"Wis, MbakArep takok apa maneh" Aku wis gak ono urusaneWis, lungo waeWis bar kabeh urusaneApa maneh to, Mbak" (Sudahlah, MbakMau tanya apa lagi" Saya sudah tidak ada urusanSudah, pergi sajaUrusannya sudah selesaiApa lagi to, Mbak?)," kata Harojum begitu reaktif saat Radar Kudus meminta izin untuk bisa bertemu Munfiatun

Trauma keluarga tersebut sangat bisa dimaklumiSejak menikah dengan Noordin MTop, keluarga ini memang tidak pernah tenangPadahal, jika dihitung, Munfiatun tidak lama bersama NoordinMunfiatun dan Noordin menikah pada 22 Juni 2004 di salah satu pondok pesantren di Kabupaten PasuruanSaat itu Noordin menggunakan nama alias Abdulrachman Aufi

Tiga bulan kemudian, tepatnya 22 September 2004, Munfiatun ditangkap karena dianggap menyembunyikan terorisAkibatnya, dia harus menghabiskan tiga tahun hidupnya di Lapas Bangil, Sidoarjo.

Terkait dugaan bahwa Noordin tewas kemarin, menurut Fauziah, semuanya diserahkan kepada Allah"Apa pun tindakannya, kami tidak bisa menilaiBiarlah itu semua diserahkan kepada Allah SWTApakah tindakan itu berdosa atau tidak, hanya Allah yang tahuManusia tidak tahu," jelasnya

Kepada wartawan kemarin, melalui kakaknya, Munfiatun menceritakan soal surat wasiat yang dia terima dari suaminyaSoal surat wasiat itu ditulis melalui secarik kertas, lalu diberikan ke kakaknya, FauziahSelanjutnya, Fauziah yang memberikan ke wartawan"Ini jawaban adik saya (Munfiatun)Silakan dibaca sendiri," katanya.

Dalam catatan tersebut, Munfiatun yang merupakan sarjana pertanian Universitas Brawijaya Malang itu membenarkan bahwa memang ada surat wasiat yang diberikan Noordin kepadanyaNamun, dia tidak menjawab pertanyaan soal isi surat wasiat tersebut.

"Memang benar, tapi surat tsb sudah diambil Mabes sewaktu penangkapan saya tahun 2004 lalu, dan termasuk menjadi barang bukti sehingga tidak dikembalikan kepada saya," begitu isi catatan jawaban Munfiatun.

Sebuah sumber di kepolisian menceritakan, surat wasiat yang ditulis Noordin itu lebih banyak berisi pesan atau nasihat kepada MunfiatunTidak ada keterangan tambahan dari Fauziah atas catatan adiknya tersebutDia juga mengaku tidak tahu-menahu soal surat wasiat tersebut"Wajar kalau adik saya tidak tahu karena suratnya kan sudah diambil polisiSewaktu adik saya ditangkap dahuluSaya sendiri juga tidak tahu soal itu," katanya.

Fauziah bahkan menyarankan jika ingin mengetahui lebih banyak soal Noordin, wartawan dipersilakan menghubungi istrinya yang di Cilacap"Silakan saja tanya istrinya di CilacapYang lebih lama bersama dia (Noordin)," tegasnya.

Meski mengaku tidak ingin mengingat lagi soal Noordin, keluarga ini juga melihat tayangan televisi yang gencar memberitakan soal tewasnya Noordin
Radar Kudus sempat bertanya soal status Munfiatun, apakah masih sebagai istri Noordin atau sudah berceraiFauziah mengatakan bahwa sejak keluar dari tahanan 2007 lalu, pihak Munfiatun sudah beberapa kali mencoba mengajukan permohonan cerai.

"Tapi, belum berhasil sampai saat iniTapi, kan, di pengadilan pernikahan itu dianggap tidak sah karena katanya ada unsur dugaan pemalsuan identitasHanya, jika memang yang meninggal itu Noordin, berarti kan, sudah gugur dengan sendirinya (pernikahan antara Noordin dan Munfiatun)Jadi, tidak perlu meneruskan permohonan (cerai) itu lagi," tuturnya.

Kini sehari-hari kegiatan Munfiatun adalah memberikan pelajaran privat kepada siswa sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah atas (SMP) di sekeliling kediamannyaDi samping itu, dia menjahit pakaian dan bordir"Yang dijahit ya, pakaian milik adiknya maupun keluarga yang lain," imbuh Fauziah(kor/put/day/jpnn/kum)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hengky Samuel Daud, Tersangka Korupsi Damkar Yang Mengaku Gemar Beramal


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler