jpnn.com, JOMBANG - Ambruknya ruang kelas IV SDN Bandung 2, Diwek, Jombang, Jatim berdampak pada kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah tersebut.
Bukan hanya kelas IV, ruang kelas V dan VI juga tidak bisa digunakan lagi karena khawatir membahayakan keselamatan peserta didik.
BACA JUGA: Miris..Sekolah Berlantai Tanah dan Berdinding Gedek
Kini hanya ruang kelas I, II, dan III yang dipergunakan untuk kegiatan belajar mengajar enam kelas sekaligus.
''Untuk sementara siswa dibagi menjadi kelas pagi dan kelas siang,'' ujar Sampunie, kepala SDN Bandung 2.
BACA JUGA: Ckck..Sekolah Masih Pakai Tripleks, Guru Tak Digaji
Seperti yang terlihat kemarin (25/4), siswa kelas I dan VI masuk pagi dengan menempati tiga ruang kelas mulai pukul 07.00 hingga 10.00.
Sementara itu, siswa kelas II, III, IV, dan V masuk siang mulai pukul 10.00 hingga 13.00.
BACA JUGA: Sedihnya...Masih Ada Dinding Sekolah Dari Bambu
''Siswa kelas III, VI, dan V menempati tiga ruang kelas yang ada,'' tambah Sampunie.
Siswa kelas II untuk sementara menempati tempat parkir untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
''Keadaannya memang darurat, tapi ini hanya sampai beberapa hari. Siswa kelas VI tryout-nya kan menempati dua ruang,'' ungkapnya.
Pihaknya, tambah Sampunie, tidak bisa berbuat banyak terkait dengan terbatasnya ruangan.
Bahkan, ruang perpustakaan sekolah difungsikan sebagai kantor guru.
Ruang guru yang sebelumnya satu lokal dengan bangunan kelas VI, V, dan VI juga telah lapuk.
Berbagai kejadian membahayakan seperti kejatuhan plafon pun sering terjadi di kantor maupun ruang kelas saat pembelajaran berlangsung.
Sementara itu, kegiatan belajar mengajar dan ujian berlangsung lancar.
Para peserta didik tampak antusias dan semangat mengikuti kegiatan itu.
''Siswa kelas III sedang ujian tes kompetensi dasar (TKD), siswa kelas VI dan V juga ujian penilaian mutu pembelajaran (PMP),'' jelas Sri Sudjatmi, salah seorang guru. (ric/nk/c19/diq/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mendikbud Minta SMAN 1 Muaragembong Segera Diperbaiki
Redaktur & Reporter : Natalia