jpnn.com - JAKARTA - Rebutan kekuasaan antara Partai Gerindra dan PDIP, ternyata tidak berhenti ditingkat pemilihan presiden (pilpres). Kali ini yang diperebutkan adalah kursi wakil gubernur (wagub) DKI Jakarta.
Rebutan kursi wagub ini terjadi ketika nanti Joko Widodo (Jokowi) yang sebelumnya gubernur Jakarta resmi dilantik jadi presiden. Karena Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang sebelumnya wagub otomatis naik menjadi gubernur DKI. Dengan demikian kursi wagub DKI kosong.
BACA JUGA: PNS Dilarang Ajukan Cuti Tambahan
Orang yang akan mengisi kekosongan kursi Wagub adalah figur yang akan diajukan Partai Gerindra dan PDIP sebagai partai pengusung Jokowi-Ahok di pilkada DKI.
Kendati kedua partai masih irit untuk menyebut nama calon yang akan diusung, namun sinyalemen berebut kursi Wagub DKI sudah terlihat.
Partai Gerindra misalnya, kendati masih memperkarakan hasil perhitungan pilpres namun sinyalemen menyiapkan figur Wagub DKI terlihat dengan mempermanenkan koalisi merah putih di DKI.
BACA JUGA: Kampung Rambutan Disesaki Penumpang Arus Balik
Kabar yang diperoleh INDOPOS (Grup JPNN) di internal koalisi merah putih, Ketua DPD Partai Demokrat Jakarta Nachrowi Ramli disebut-sebut figur yang bakal diusung.
Namun, kabar itu ditepis Ketua DPW PKS Jakarta, Selamat Nurdin. Dia mengatakan saat ini koalisi merah putih sedang konsentrasi dengan gugatan hasil pilpres.
Sementara itu PDIP pun sama masih tertutup untuk membicarakan figur wagub. Bahkan Ketua DPD PDIP Jakarta Boy Sadikin yang disebut-sebut figur kuat yang bakal disodorkan untuk jadi Wagub DKI masih irit bicara.
BACA JUGA: Jari Bocah Terjepit Eskalator di Metos
”Kewenangan DPP soal siapa nanti yang nanti jadi Wagub DKI. Sampai saat ini saya tidak tahu,” kata Boy. (pes)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Minta Parkir Liar Monas Ditertibkan
Redaktur : Tim Redaksi