SAMPIT -- Suguhan musik dangdut di panggung kampanye pilkada merupakan hal yang wajarNamun, hal yang tak wajar terjadi di panggung kampanye pilkada pemilihan bupati Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah
BACA JUGA: KPU Batam Dijaga Satu Peleton
Pimpinan grup musik dangdut yang pentas di panggung, yakni Bedi Irama, mengaku-ngaku sebagai adik kandung Rhoma Irama.Utusan sang Raja Dangdut pun protes
BACA JUGA: Partai Besar Mulai Tekan Partai Menengah
"Saya yang mewakili Rhoma Irama, merasa bahwa ini adalah pencatutan nama keluarga Rhoma IramaBACA JUGA: 39 Pilkada, 1.645 Pelanggaran
Kami tidak mempermasalahkan gaya, penampilan dan aksesoris mereka yang mirip dengan Rhoma Irama, asalkan jangan menyebutkan sebagai adik kandung, itu yang tidak bisa diterima Haji Rhoma Irama," terang Burhan kepada wartawan, Kamis (27/5) kemarin.Disampaikannya, dia memahami bahwa nama Rhoma Irama banyak memiliki daya tarik tersendiri terutama jika dimanfaatkan dalam kegiatan politikNamun janganlah sampai mencatut sebagai adik kandung"Kalau pun misalnya ada yang menggunakan nama Rhoma Irama, pa Haji Rhoma Irama tidak akan protes, asal jangan bawa-bawa keluarga," tambahnya.
Dikatakan Burhan, aksi sejenis sebelumnya juga terjadi di beberapa daerah lain group musik yang bersangkutan juga menyebutkan hal serupaNamun masih dimaafkan"Tetapi kali ini Haji Rhoma Irama sudah tidak tahan lagi, sehingga menanggapinya dan ingin meluruskan kepada masyarakat," tambahnya(arb/dar/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Afifi Lubis Klaim Pemenang Pilkada Sibolga
Redaktur : Tim Redaksi