jpnn.com - PAKJO - Diduga mengalami tekanan alias depresi, karena terlilit utang, M. Teguh (20), ditemukan tewas gantung diri. Pria bertato Black Angel di dadanya ini, ditemukan tergantung menggunakan ikat pinggang kulit di kamar tahanan Blok C Lapas Anak Klas IIA Pakjo Palembang.
Terpidana kasus curas dan kepemilikan senpi, yang divonis 3 tahun penjara ini, pertama kali ditemukan teman sekamarnya, Jumat (19/12), pukul 06.00 WIB. Sontak teman sekamarnya kaget, sebelum melaporkan ke Petugas Lapas, dan Andikpas lainnya, untuk dievakuasi polisi.
BACA JUGA: Penutupan Bandara Ternate Berlanjut
Belum dapat dipastikan penyebab kematiannya, bahkan polisi masih melakukan penyelidikan intensif. Namun, dugaan sementara, Teguh memang tewas gantung diri. Meskipun demikian, semuanya masih menunggu hasil visum dari rumah sakit, apakah ada tanda-tanda kekerasan atau murni gantung diri.
"Tadi ada petugas Lapas Anak melapor ke kita,” terang Kapolsekta IB I Kompol Dwi.
BACA JUGA: Mayat Bertato Tazix Masih Misterius
Usai dievakuasi dari sel tahanan, jenazah Teguh langsung dibawa ke kamar mayat RSMH Palembang, guna dilakukan visum. Setelah itu, rencananya jenazah akan dibawa ke rumah duka, di Jalan Simpang Reban Gajah, Desa Terlangu, Kabupaten Banyuasin, untuk dikebumikan.
Kepala Lapas Anak Pakjo Faedhoni mengungkapkan, diduga korban melakukan aksi gantung diri, sekitar pukul 03.00 WIB. Waktu itu memang kondisi sudah sepi, lantaran penghuni sel sudah tidur.
BACA JUGA: Kisah Dramatis Evakuasi Korban Longsor Banjarnegara
"Belum tahu motifnya apa. Tapi dugaan sementara, karena terbelit utang," ujarnya.
Bahkan, dikatakan Faedhoni, korban sebenarnya merupakan tahanan Rutan Pakjo. Lantaran kapasitasnya sudah penuh, korban dipindahkan ke Lapas anak Pakjo.
"Untuk masalah utang tadi, kami masih mintai keterangan dengan teman-teman satu selnya," jelasnya.
Hal itu dibenarkan Kepala Divisi Pemasyarakatan Kemenkumham Sumsel Subiyantoro. Bahkan pihaknya sudah melaporkan kejadian ini ke polisi, untuk proses hukum selanjutnya.
Saimi (37), ayah kandung Teguh mengatakan, tidak ada firasat yang ditunjukkan Teguh, kalau ia mau bunuh diri. Pasalnya, sehari sebelum ditemukan tewas, Teguh sempat minta sejumlah uang kepadanya, untuk kebutuhan sehari-hari disel.
"Mana ada orang mau bunuh diri, minta uang," ungkapnya sembari menitikkan air mata.
Dikatakan Saimi, ia menerima kabar dari petugas lapas untuk segera mendatangi lapas. Saat itu, Saimi tidak tahu anaknya telah tewas, karena petugas lapas belum memberitahunya.
"Saya ihklas kalau memang ini sudah jalannya," tukasnya.(vot/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ternate Siaga Banjir Lahar Dingin Selama Sebulan
Redaktur : Tim Redaksi