Napi Bisa Hidup Mewah, Politisi Demokrat Salahkan Menhukham

Rabu, 16 November 2011 – 19:19 WIB

JAKARTA - Ketua Komisi III DPR RI Benny K Harman, menegaskan bahwa kehidupan mewah di penjara seperti diungkapkan mantan narapidana di Rutan Salemba, Syaripudin S Pane, bukanlah fakta baruMenurut Benny, yang aneh justru meski persoalan itu sudah berkali-kali diributkan dan dibahas oleh DPR maupun pemerintah, tetap saja selalu terjadi di penjara

BACA JUGA: Polisi di Papua Kembali Ditembaki



"Itu bukan fakta baru
Dan, itu bukan tidak pernah dipersoalkan di Komisi III DPR RI," kata Benny, kepada pers, Rabu (16/11), di Jakarta

BACA JUGA: Karena Segan, Teller Citibank Turuti Kemauan Malinda

"Itu fakta lama
Persoalannya mengapa tidak ada perubahan?" tambah Benny

BACA JUGA: Disiapkan Perpres Pembagian Tugas Menteri dan Wamen



Politisi Partai Demokrat itu menambahkan, pembahasan masalah fasilitas mewah narapidana di dalam lapas sudah berkali-kali dilakukanKarenanya, Benny justru menanyakan persoalan itu ke Menteri Hukum dan HAM

"Tanya Menkumham apa yang sudah dilakukanItu bukan fakta baruKita sudah berkali-kali ngomong, tugas kita memang terus menerus ngomong," katanya.

DPR meminta Menkumham Amir Syamsudin dan Wamenkumham Denny Indrayana, lebih responsif terhadap situasi di lapasMulai masalah transaksi narkoba,  banyaknya penghuni lapas meninggalkan lapas, ataupun berstatus napi korupsi tapi masih bisa mengendalikan pekerjaan"Banyak sekali laporan ke komisi III  ini ke para mitra, tapi tidak ada responsKomisi III  ini dicuekin," kata Benny kesal.

Dia menyebut Menteri Hukum dan HAM  sebenarnya tahu persis soal transaksi kamar mewahSebab, Menkumham saat ini pernah menjadi pengacara"Kehadiran beliau harapannya bisa mengubahnya, dan DPR mendukung," tuntasnya(boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... KontraS Pertanyakan Standar Pengamanan di Papua


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler