PALEMBANG -- Bambang Suryanto (30), seorang narapidana (napi) Rutan Merdeka, Palembang, ditemukan tewas dengan cara tak wajar, Jumat (12/11) sekitar pukul 10.00 WIB. Warga Desa Sungai Pinang, Kampung II, RT 7, Kecamatan Rambutan, Kabupaten Banyuasin, itu tewas dalam kondisi luka memar di mata, bahu kiri, hingga ditemukan banyak luka bekas sundukan rokok di sekujur tubuhnyaBambang merupakan napi kasus penjambretan.
Ada dugaan, korban sebelumnya disiksa oleh sesama penghuni Rutan di Blok kamar 5B
BACA JUGA: Divonis 5 Tahun, Asral Pasrah
Setelah menjalani visum di RS AK Gani dan Depateman Forensik (kamar mayat) RSMH Palembang, jasadnya disemayamkan pihak keluarga di rumah dukaBACA JUGA: Tembak Tahanan, Dua Polisi Diperiksa
Informasi yang dihimpun Palembang Pos (grup JPNN), pihak keluarga mendapat kabar kalau korban sudah dalam kondisi sekarat di RSK AK Gani, sekitar pukul 11.00 WIB
BACA JUGA: Pria Ber-AK 47 Bebaskan 4 Napi
Jelas saja atas kejadian itu membuat pihak keluarga kebingungan dan bertanya-tanya apa sebenarnya penyebab kematianSedangkan pihak Rutan Merdeka sewaktu dimintai keterangan oleh keluarga korban tidak sempat memberikan penjelasanBahkan mereka langsung pamit pergi begitu saja meninggalkan RS AK GaniMaka untuk memastikan kematian korban jenazahnya pun dirujuk ke Kamar mayat RSMH PalembangSetelah dilakukan pemeriksaan dan dilakukan visum kurang lebih satu jam lamanya, Ketua Instalasi Departemen Forensik Dr H Ramli Bachsin, menjelaskan dari hasil pemeriksaan ditemukan memang ada tanda-tada kekerasan di tubuh korban
“Bagian yang memar itu di mata kiri dan bahu kiri jugaLalu ditemukan banyak luka bekas sundutan rokok di sekujur tubuh, kecuali di wajahKemudian bekas luka bakar rokok sudah ada diperkirakan dua atau tiga hari sebelumnya,” ungkap Dr Ramli
Sedangkan Junaeto (37), kakak korban, membenarkan kalau adiknya berada di Rutan Merdeka karena terlibat kasus penjambretan“Baru sekali tulah dio jambretPenyebabnyo barangkali kerno pergaulan dan lingkungan di bemainKorban telah divonis 1, 3 tahun penjara dan sudah menjalani kurang lebih 5 bulan masa tahanan, terhitung sejak bulan Maret di Polresta dan Mei 2010 di Rutan Merdeka,” ungkapnya.
Menurut Junaeto, adiknya sebelumnya dikenal a sebagai buruh bangunan terkadang nyambi sebagai tukang ojek“Dio ini bungsu dari delapan bersaudara, kami lah sering ngomongi dan ngelarang dio untuk bebuat negative sampe temalek-malekMaksud kami belike dio motor supayo berubah kelakuan buruknyoYo kelakuan buruknyo cak minum miras kapan ado orgen tunggalIni sudah dibelike motor Yamaha Mio warna biru baru malah dipake nyambre,” sesal Junaeto.
Begitupula diceritakan Linda (40)Ayuk korban ini tidak menyangka kalau adiknya akan meninggal dengan cara tragis“Kalau kelakuannyo nakal memang kami tau itu, tapi jambret dio dak deweanTapi ngapo cumo dio yang dipenjaroke, itu yang kami dak habis pikirKalupun sampek dio ditahan, biar dio dapet belajar hidup, bukan nak bunuh dio dengan cara mak iniTerakhir kali kami ketemu dua minggu sebelumnyo dan dio pengin ketemu keluargo September kemarin habis lebaran,” kenangnya.
Sementara Amalia (42) masih ayuk korban mengaku menaruh curiga dengan kematian adiknya yang mendadak“Nianlah aku terakhir ketemu samo dio dua minggu kemarinSehat dan bugar badan dio, katek tejinggok sakit apoWaktu nemui itu, kiro-kiro setelah lebaran kemarin, kami sempet ngorol dio kondisinyo baek-baekNah pas nak jengguk dio lagi, aku memang sempat dilarang masuk, kerno waktu besuknyo habisTapi kerno penting untuk ngenjuke makan samo duit samo dio jadi aku nitip bae bawaan untuk dioWaktu itu aku denger kabar katonyo dio sakit demam dan badanyo sampek dak biso bejalanan lagiDan sempat jugo ado penjaga keamanan ngomong Bambang mano katonyoOh Bambang yang bininyo wong Sungai Pinang yang baru aku gebuki abis-abisan,” ceritanya(don/adi/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Cari Modal Nikah Jual Ganja
Redaktur : Tim Redaksi