Dalam agenda ini Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan menyampaikan jika Pemerintah Indonesa berupaya melakukan perlindungan satwaBahkan sudah merancang aturan, untuk mampu menjerat pelaku pemburu satwa dan pembalakan hutan dengan ancaman hukuman lebih berat
BACA JUGA: Dugaan Korupsi, Kepala Kantor Satpol PP Ditahan
""Kami akan jerat dengan undang - undang, perlindungan satwa langkaSaat ini harimau dalam kondisi kritis
BACA JUGA: 50 Persen Warga Gunakan Tabung Gas Singapura
Spesies binatang satu ini di seluruh dunia tinggal tersisa sekitar 3.200 ekor sajaDia mengatakan ancaman kepunahan sudah sangat dekat
BACA JUGA: Kasus Polisi Tertembak, Murni Kecelakaan
Akibat rusaknya habitat yang tidak terkendali, berkurangnya jumlah mangsa alami, perburuan dan perdagangan ilegal serta konflik dengan masyarakat yang tinggal disekitar habitat harimau tersebut.Kondisi harimau di Indonesia, yaitu harimau Sumatera yang saat ini populasinya sekitar 400 individu atau 12 persen dari total populasi harimau di dunia"Berdasarkan data, habitat harimau Sumatera telah menyusut hampir 50 persen dalam kurun waktu 25 tahun terakhir," cetus menteri yang politisi PAN ini.
Kondisi lebih rinci dijelaskan, dari total harimau Sumatera itu sekitar 70 persen dari habitat tersisaTersebar pada sekitar 20 petak hutan yang terisolasi satu dengan yang lainnyaSehingga membuat Indonesia menjadi negara kunci dalam pelestarian harimau dunia.
Menyelamatkan harimau, lanjutnya, sama halnya dengan menyelamatkan hutan"Populasi harimau yang baik merupakan indikator hutan yang sehatKarena harimau butuh habitat yang luas dan mangsa yang banyak," Zulkifli.
Menurut Ketua Forum Harimau Hariyo T Wibisono dalam penjelasan bersama direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati Dr Ir Harry Santoso sebelumnya, kondisi ironis Harimau Suamtra mesti mendapat perhatian serius oleh semua pihakSebelum aset negeri berharga ini punah seperti nasib Harimau Jawa dan BaliYang saat ini hanya tinggal kenangan.
Sedangkan Direktur Eksekutif WWF-Indonesia Dr Efransjah menilai pentingnya langkah penyelamatan habitat yang tersisa, restorasi kawasan kritis, serta mengimplementasikan tata ruang yang mendukung pembangunan secara lestari, guna memberikan wilayah jelajah yang cukup bagi Harimau Sumatera.
"Masalah pentingnya meminimalisir kemungkinan konflik dengan manusia, perlu menjadi agenda bersama dalam penyelamatan satwa dilindungi tersebut," imbuhnya.
Pertemuan kemarin melibatkan 13 negera di antaranya Bangladesh, China, India, Kamboja, Laos, Myanmar, Nepal, Rusia, Thailand, Vietnam, Bhutan, Malaysia dan tuan rumah IndonesiaJuga dihadiri para pakar, lembaga internasional seperti CITES dan IUCN dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) nasional dan internasional.(art/aj/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PCNU Probolinggo Haramkan Video Mesum
Redaktur : Tim Redaksi