JAKARTA - Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Edy Topo Ashari mengaku prihatin dengan kondisi PNS di daerahDia melihat rasa nasionalisme PNS di daerah semakin memudar karena rasa kedaerahan yang sempit dan berlebihan serta tidak adanya tour of area, yang akan membahayakan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia).
"BKN sulit melakukan penataan sistem kepegawaian nasional karena adanya rasa egoisme sektoral/daerah, seiring dengan diberlakukannya otonomi daerah," ungkap Edy di Kantor Kementerian PAN&RB, Senin (7/3).
Egoisme sektoral di daerah, kata Edy akan berimplikasi pada kecenderungan dalam proses rekrutmen dan pengangkatan jabatan yang didasarkan pada putra daerah sebagai penafsiran sempit dari pemda terhadap otonomi daerah
BACA JUGA: Lagi, Walikota Bekasi Nonaktif Diperiksa KPK
Juga muncul gejala nepotisme dan primordialisme, sehingga tidak didasarkan pada kompetensi dan prestasi kerja."Terhambatnya mobilitas horizontal dan vertikal antar daerah, sehingga berdampak pada kaderisasi pimpinan di tingkat provinsi maupun nasional," ujarnya.
Karena itu, pemerintah kata Edy pula akan melakukan perubahan pada UU 43 Tahun 1999 jo PP 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian
BACA JUGA: Mendesak Pengaturan Gaji PNS
"Dengan perubahan UU Pokok-pokok Kepegawaian, kita harapkan PNS tidak dibedakan antara PNS pusat dan daerah, sehingga yang ada hanya satu PNS RI," tandasnyaBACA JUGA: DPR Didesak Bentuk Pansus Usut Lapindo
BACA ARTIKEL LAINNYA... Calon Majikan TKI Arab Saudi Wajib Lulus Seleksi
Redaktur : Tim Redaksi