Naskah Unas tanpa Security Printing

Minggu, 16 Februari 2014 – 00:22 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menurunkan standar atau kriteria perusahaan pencetak dan pendistribusi naskah ujian nasional (unas) 2014. Syarat wajib memiliki teknologi security printing sudah tidak dipakai untuk tahun ini.

Penghapusan kriteria atau kewajiban teknologi security printing tersebut disampaikan Inspektur Jenderal (Irjen) Kemendikbud Haryono Umar. Tetapi, dia belum mengetahui detail alasan Kemendikbud menghapus standar keamanan tingkat tinggi itu. "Saya memang dengar bahwa tidak ada lagi syarat security printing," ujar mantan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu.

BACA JUGA: Siswa se Kota Batu Diliburkan

Meski tidak lagi menggunakan kriteria atau standar teknologi tersebut, Haryono berharap pelaksanaan unas tahun pelajaran 2013/2014 berjalan lancar. Terutama di sektor kerahasiaan dokumen soal ujian.

Mendikbud Mohammad Nuh belum bersedia berkomentar terkait dengan penghapusan standar security printing tersebut. "Saya belum mendapat informasi detail tentang standar teknis seperti itu," katanya.

BACA JUGA: 1.261 Ruang Sekolah Rusak

Menteri asal Surabaya tersebut menuturkan, Kemendikbud tetap menjalankan standar keamanan untuk menjaga kerahasiaan naskah unas. "Meskipun tidak eksplisit harus memiliki security printing, faktor keamanan untuk menjaga kerahasiaan tetap kami jamin," katanya.

Antara lain, mulai penjagaan distribusi materi soal ujian ke percetakan. Selain itu, keamanan selama masa penggandaan naskah ujian di masing-masing percetakan.

BACA JUGA: Unimed Sediakan 2.148 Kursi SNMPTN

Sejumlah spekulasi muncul terkait dengan kebijakan tidak diterapkannya lagi standar security printing tersebut. Misalnya, banyaknya regional percetakan paket naskah unas. Jika aturan itu diterapkan, peserta tender percetakan dan distribusi naskah unas bakal sedikit.

Tahun ini Kemendikbud menetapkan paket naskah unas dicetak berbeda-beda dan tersebar di delapan regional. Upaya regionalisasi tersebut dilakukan untuk mengantisipasi kecelakaan unas tahun lalu. Dengan sistem region, tanggung jawab distribusi naskah ujian oleh pemenang tender tidak terlalu luas lagi.

Saat ini lelang sudah masuk masa sanggah hasil lelang. Nilai pagu anggaran untuk seluruh pengadaan paket naskah unas di delapan regional tersebut mencapai Rp 124 miliar. Dari delapan regional, sementara PT Temprina Media Grafika berhasil menang di tiga regional. (wan/c5/agm)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kelola Dana Rp 1,06 T, Unhas Akan Terima 125 CPNS


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler