NATO Siap Bantu Pemberontak Libya

Kamis, 21 April 2011 – 05:50 WIB

PARIS - Perlawanan pasukan loyalis Presiden Libya Muammar Kadhafi yang belum bisa dipatahkan, membuat sejumlah negara NATO harus memutar otakPrancis bersama Inggris akan mengirimkan penasihat militer untuk membantu pasukan pemberontak menyelesaikan konflik melawan pasukan pemerintah.
   
Juru bicara pemerintah Prancis, Francois Baroin menekankan, Prancis sama sekali tidak berniat untuk mengirimkan pasukan ke Libya

BACA JUGA: Ditembak, Empat Demonstran Syria Tewas

"Hanya penasihat militer dalam jumlah kecil akan dikirimkan untuk membantu Dewan Transisi Nasional untuk mengorganisasikan perlindungan terhadap masyarakat sipil," ujarnya.
   
Dia menambahkan jumlah tak lebih dari 10 orang dan kebijakan tersebut merupakan bagian dari kerjasama koalisi barat dalam upaya campur tangan dalam krisi politik Libya
Para penasihat militer itu akan memberikan masukan kepada para pemimpin pemberontak tentang cara mengorganisasi pasukan mereka yang terpecah-pecah melawan tentara pemerintah

BACA JUGA: Pemerintah tak Pernah Nego dengan Perompak

Masalah terbesarnya adalah pasukan Kadhafi mempunyai senjata lebih lengkap dan terlatih.

Mereka juga akan berkomunikasi dengan NATO di lokasi dimana pasukan pemberontak dan tentara Kadhafi berada
Baroin enggan untuk mengungkapkan negara mana saja yang akan berpartisipasi dalam program tersebut

BACA JUGA: Pompa Air Terkontaminasi di Dasar Reaktor

"Kami tidak dalam posisi untuk berbicara tentang negara lain," jelasnya

Inggris bersama Prancis adalah dua negara yang berada di garda terdepan dalam melakukan intervensi di Libya.

Di hari yang sama, Pimpinan Pemberontak Libya Mustafa Abdel Jalil bertemu Presiden Prancis Nicolas Sarkozy di ParisKunjungan tersebut untuk memenuhi undangan Sarkozy yang sempat tertunda

Jalil kemungkinan akan meminta NATO untuk meningkatkan intensitas serangan udaraNamun, seorang sumber dari kelompok oposisi menyatakan, Jalil mungkin juga akan memberikan daftar nama pejabat Libya yang bisa diajak kerjasama ketika Muammar Kadhafi lengserKantor kepresidenan Sarkozy menjelaskan, pembicaraan antara keduanya fokus pada menciptakan transisi demokratis di Libya

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Libya Abdul Ati al Obeidi juga mengisyaratkan bahwa masa depan Libya bisa dinegosiasikanHingga saat ini pemerintah Libya menolak untuk membahas negosiasi tentang pengunduran diri Kadhafi dan mengisyaratkan bahwa pemilu hanya bisa dilangsungkan jika serangan udara barat dihentikan

"Hanya jika pemboman ini dihentikan, kata al ObeidiSetalah enam bulan berikutnya, pemilu yang yang ddi bawah pengawasan PBB bisa dilangsungkan," menurut siaran radio BBC seperti dilansir Reuters

Obeidi menambahkan, pemilu tersebut bisa mencakup berbagai isu yang muncul di tengah rakyat Libya"Semuanya bisa dinegosiasikan, termasuk masa depan Kadhafi sebagai pemimpin Libya," paparnya.(cak)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Fidel Castro Umumkan Pengunduran Diri


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler