Nazaruddin Bisa Dipecat di Rakornas

Sabtu, 16 Juli 2011 – 09:19 WIB

JAKARTA - Partai Demokrat nampaknya siap melakukan pembersihan terhadap kader-kader yang tidak disiplin dan bermasalahKetua Fraksi Partai Demokrat M Jafar Hafsah menyatakan, Rapat Kerja Nasional (Rakornas) Demokrat yang akan digelar pekan depan akan menjadi momentum pembenahan di tingkat internal.

"Nanti kita tertibkan semua struktur supaya jalan, kemudian pembersihan (kader)," kata Jafar kepada wartawan usai rapat internal fraksi di gedung DPR RI, Jakarta, kemarin (15/7).

Menurut Jafar, instruksi dari Ketua Dewan Pembina Susilo Bambang Yudhyono sudah sangat jelas

BACA JUGA: Mendagri Anggap Belum Ada Qanun Pemilukada Aceh

Harus ada konsolidasi dari internal Partai Demokrat demi menghadapi persaingan di pemilihan umum
Upaya pertama dari konsolidasi internal Demokrat adalah pelaksanaan sejumlah aturan di Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga partai

BACA JUGA: Jadi Cagub, La Ode Ida Minta Restu Ical

"Kita evaluasi dari kerja-kerja kita selama ini, termasuk hal yang menjadi masalah partai," ujarnya.

Dalam kasus kader yang bermasalah, kasus yang menimpat mantan bendahara umum Demokrat M Nazaruddin, bukan menjadi satu-satunya sosok yang bermasalah
Jafar menyatakan, ada sejumlah kader yang selama ini tidak disiplin atau tidak memenuhi kaidah yang digariskan partai

BACA JUGA: Merasa Dihina Pemerintah, Pansus BPJS Marah

"Siapa yang melanggar nanti diputuskan melalui Rakornas ini," ujarnya tanpa mau menyebut siapa saja kader yang dimaksud.

Rakornas Partai Demokrat yang akan berlangsung di Jakarta ini akan dihadiri sekitar 4800 kaderSeluruh pengurus DPP, Dewan Pembina, Dewan Kehormatan akan hadir dalam rakornas yang berlangsung 23-24 Juli ituPerwakilan DPD provinsi, DPC kabupaten/kota, dan seluruh fraksi Partai Demokrat di Indonesia akan hadir.

Terpisah, Anggota Dewan Kehormatan Partai Demokrat EE Mangindaan berpendapat, pemecatan Nazaruddin tak perlu menunggu even rakornas PD yang akan dihelat akhir bulan ini"Sebenarnya kalau itu sudah jelas kenapa harus di rakornas," kata Mangindaan yang juga Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi di Kantor Presiden, kemarin.

Menurut Mangindaan, hal yang memberatkan adalah status Nazaruddin dalam status suap Sesmenpora yang ditangani KPK"Kan KPK sudah menetapkan sebagai tersangka," ucapnya.

"Meski begitu, Mangindaan menyerahkan sepenuhnya proses tersebut kepada DPP Partai DemokratSaat ini, DPP tengah menyusun alasan-alasan untuk bisa dipecat dan akan diputuskan dalam waktu dekat"Saya belum lihat konsepnya, tapi saya sudah dengar memang ada rencana untuk itu," urainya.

"Selain Nazaruddin, lanjut dia, ada kader PD lain yang akan mendapatkan sanksiNamun dia tidak menyebutkan nama kader yang dimaksud"Ya yang digonjang-ganjingkan itu," katanya.

Sementara itu, Wakil Ketua Fraksi PD Sutan Bhatoegana sekali lagi menegaskan, bahwa agenda rakornas mendatang tidak berhubungan sama sekali dengan wacana kongres luar biasa (KLB)

Rakornas mendatang, kata dia, justru agar semua elemen dan kader Demokrat bisa lebih solid"Nggak ada itu KLB, capek lho kongres itu, butuh biaya lagi, pikiran juga terkuras," tandas Sutan Bhatoegana

Wacana KLB untuk mengganti Anas Urbaningrum dari kursi ketua umum sempat muncul kembali, pasca pernyataan Nazaruddin lewat SMS dan BBM yang dikirim dari tempat persembunyiannyaSelain sejumlah kader Demokrat lainnya, Anas juga termasuk yang ikut dituding ikut menerima uang terkait proyek wisma Atlet Sea Games di Palembang"Itu kan hanya kicauan (Nazaruddin, Red) saja, seluruh kader masih mendukung Anas sebagai ketua umum," tegas Sutan, kembali

Bahkan, menurut ketua DPP PD Bidang Ekuin itu, pihak yang mendukung bukan hanya dari kader yang dulu berada di kubu Anas Urbaningrum sewaktu kongres tahun lalu"Mereka yang dulu tidak mendukung juga telah berada dalam satu barisan," klaim salah satu mantan tim sukses Anas Urbaningrum tersebut(bay/fal/dyn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... MK Sahkan Keputusan KPUD Landak


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler