JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kinerja perdagangan internasional Indonesia pada bulan April lalu negatifNamun Menteri Koordinator bidang ekonomi, Hatta Radjasa, mengaku tetap optimis bahwa kondisi tersebut tidak berpengaruh besar terhadap target pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Melihatnya jangan konteks sepotong-sepotong
BACA JUGA: PLN Targetkan Beli 4.990 Travo Baru
Karena ada kenaikan impor barang modal, itu menunjukkan peningkatan produktifitasBACA JUGA: Pemerintah Finalkan soal Donggi-Senoro
Yang penting bagaimana mengamankan pasar kita," kata Hatta kepada wartawan, Kamis (3/6).Dijelaskannya, sebagian besar dari arus barang modal di Indonesia untuk meningkatkan produktifitas
"Kitakan mengalami kenaikan volume dengan balance payment-nya tetap positif pada neraca kita
BACA JUGA: Lelang Empat SUN, Target Rp 5 Triliun
Jadi kalau kita melihatnya pada kuartal tertentu, sepertinya memang ada lonjakan impor pada barang modalYang terpenting kita cegah adalah jangan sampai dalam konteks free trade itu, mematikan industri kita," jelas Hatta.Kalaupun ada penurunan dalam neraca perdagangan internasional, kata Hatta, yang perlu dicermati adalah industri tertentu yang dalam jangka menengah maupun panjang dapat berdampak buruk.
"Kalau ada sesuatu lampu kuning, kan ada working grup kita dengan ChinaKalau ada impor atau ekspor terlalu tinggi, kita minta ditingkatkan ekspor kitaKarena sudah ada kesepakatan Menteri Perdagangan kedua negara dalam Working Group," kata Hatta.
Sebagaimana diketahui, dalam release resmi 1 Juni lalu, Kepala BPS Rusman Heriawan memaparkan kinerja perdagangan internasional Indonesia yang dinilai kurang menggembirakanSelain kegiatan ekspor yang melemah sepanjang April, surplus neraca perdagangan RI juga menyusutMenyusutnya neraca perdagangan berakibat pada kekuatan cadangan devisa yang per akhir April tercatat USD 78 miliar.
Data BPS menunjukkan, nilai ekspor sepanjang April 2010 mencapai USD 12,051 miliar, turun 5,6 persen jika dibandingkan dengan Maret USD 12,774 miliarEkspor April tersebut terdiri atas migas USD 2,202 miliar dan nonmigas USD 9,849 miliar.
Sementara selama April, impor justru melonjakData BPS mencatat, impor April USD 11,534 miliar, naik 5,1 persen daripada Maret yang USD 10,972 miliarImpor April terdiri atas migas USD 2,762 miliar dan nonmigas USD 8,771 miliarDengan nilai tersebut, surplus neraca perdagangan yang Maret lalu USD 1,80 miliar menyusut menjadi USD 517,5 juta pada April.(afz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rasio Pajak PDB 2012 12%
Redaktur : Tim Redaksi