Menurut Menteri Keuangan Agus Martowardojo, kecilnya kenaikan tax ratio ini lantaran pertumbuhan ekonomi Indonesia tergantung pada peningkatan produk domestik bruto
BACA JUGA: Produksi Minyak Lampaui Target
Sehingga faktor itulah penyebab tax ratio tak mengalami peningkatan yang signifikanJika pemerintah menginginkan penambahan tax ratio yang lebih besar, maka harus mengupayakan perluasan wajib pajak
BACA JUGA: Realisasi SBN Capai Rp 96 Triliun
“Hal ini bisa dilakukan dengan intensifikasi dan ekstensifikasi, termasuk memperluas basis nomor pokok wajib pajak (NPWP),” kata Agus di Gedung DPR, Rabu (2/6)BACA JUGA: Punya KTP, Langsung Punya NPWP
Sementara itu, pada 2011 pendapatan negara diproyeksikan akan mencapai Rp 1.086,7 triliun atau naik 9,5 persen dari perkiraan tahun iniFaktor pendukung utama pendapatan itu adalah peningkatan penerimaan perpajakan, perbaikan kebijakan di bidang kepabeanan dan cukai, serta PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak)
“Proyeksi itu tentunya tidak terlepas dari perbaikan kondisi ekonomi makro tahun 2011 dan berbagai upaya internal baik di bidang perpajakan maupun PNBP,” ujar Agus
Agus menambahkan, dibidang perpajakan pihaknya akan berupaya memperbaiki sistem administrasi dan menggali potensi perpajakanOleh karena itu diharapkan ada upaya untuk meningkatkan pemeriksaan pajak, pemberian intensikasi dari penagihan piutang pajak serta perbaikan mekanisme keberatan ataupun banding.
Sementara itu, disisi kepabeanan, pihaknya akan melaksanakan reformasi pada seluruh tingkatan organisasi, baik di kantor pusat, kantor wilayah dan kantor pelayanan, termasuk pembinaan terhadap seluruh pegawai oleh unit kepatuhan internalUntuk melakukan optimalisasi penerimaan akan mengambil kebijakan peningkatan pelayanan dan pengawasan serta penyesuaian beban cukai.
“Pada 2011 proyeksinya pendapatan negara Rp 1.086,7 trilun, penerimaan perpajakan sebesar Rp 839,9 triliun, PNBP sebesar Rp 243,5 triliun dan hibah sebesar Rp 3,2 triliunUntuk pos belanja negara dari pemerintah pusat sebesar Rp 840,9 triliun dan transfer daerah mencapai Rp 364,1 triliun,” katanya(lum/aj/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Teknologi Kaca Nasional Masih Lemah
Redaktur : Tim Redaksi