Pemerintah Finalkan soal Donggi-Senoro

Kamis, 03 Juni 2010 – 16:21 WIB

JAKARTA — Setelah menunggu kepastian sekian lama, akhirnya pemerintah membuat keputusan final tentang alokasi pasokan gas produksi Donggi-SenoroNamun Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Hatta Radjasa, enggan untuk memaparkan hasil akhir putusan alokasi gas yang diputuskan.

"Pokoknya sudah diketok (keputusan alokasi gas Donggi-Senoro

BACA JUGA: Lelang Empat SUN, Target Rp 5 Triliun

Minggu depan pasti diputuskan oleh Menteri ESDM," kata Hatta kepada wartawan, Kamis (3/6).

Pengumuman alokasi gas Donggi-Senoro, kata Hatta, akan menjadi domain Menteri ESDM Darwin Z Saleh untuk mengumumkannya
"Nanti Menteri ESDM yang memutuskannya

BACA JUGA: Rasio Pajak PDB 2012 12%

Minggu depan diumumkan," tegasnya.

Sebelumnya, Hatta mengatakan bahwa alokasi gas Donggi-Senoro yang paling ideal adalah 70 persen untuk ekspor dan 30 persen lainnya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri
Meski besarannya lebih kecil, namun pasokan untuk dalam negeri dinilai mencukupi dengan akan masuknya beberapa alokasi gas dari sumur gas lainnya yang segera masuk ke dalam sistem gas nasional.

Sebagaimana diketahui, alokasi proyek Donggi-Senoro menjadi perdebatan panjang ketika pada periode pemerintahan sebelumnya, Wapres Jusuf Kalla melarang ekspor gas Donggi-Senoro yang sudah diputuskan sebagian besar akan dijual ke Jepang

BACA JUGA: Produksi Minyak Lampaui Target

Keputusan tersebut saat itu diambil mengingat kondisi neraca gas nasional masih mengalami defisit.

Berdasarkan kesepakatan penjualan gas (gas sales agreemen/GSA) yang ditandatangani pada Januari tahun lalu, harga gas Donggi-Senoro mengacu pada formula sloop 6,7 persen pada level Japan Crude Cocktail (JCC), di bawah USD 45 dan 12 persen pada JCC di atas USD45 per barelAdapun alokasi untuk domestik ditetapkan 70 juta British thermal unit (BTU) dari dua sumurTim yang membahas untuk alokasi gas Donggi Senoro ini langsung dipimpin oleh Wakil Presiden Boediono.(afz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Realisasi SBN Capai Rp 96 Triliun


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler