Neraca Perdagangan Oktober Surplus USD 42,4 Juta

Senin, 02 Desember 2013 – 17:18 WIB

jpnn.com - JAKARTA  - Di tengah terpuruknya rupiah belakangan ini, Badan Pusat Statistik (BPS) ternyata mencatat neraca perdagangan Indonesia selama Oktober 2013 mengalami surplus sebesar USD 42,4. Nilai tersebut merupakan selisih nilai ekspor sebesar USD 15,72 miliar dolar AS, dan impor sebesar USD 15,67 miliar.

"Di tengah gejolak ekonomi global, produk-produk Indonesia mampu menembus pasar internasional, dan konsumsi produk-produk impor sedikit bisa dikurangi," kata Kepala BPS, Suryamin, di Gedung BPS, Jakarta, Senin (2/12).

BACA JUGA: RNI Ingin Buka Gerai di Kementerian BUMN

"Meski surplusnya masih tergolong kecil, secara keseluruhan dapat menggambarkan bahwa perdagangan Indonesia menunjukkan perbaikan dalam pengelolaan ekspor impor," tegasnya.

Ia menggambarkan, pada September 2013 perdagangan Indonesia mencatat defisit sebesar USD 803,2 juta; periode Agustus defisit sebesar USD 71,6 juta; Juli defisit USD 2,3 miliar; sementara Juni defisit USD 877 juta; dan Mei defisit sekitar USD 500 juta.

BACA JUGA: Rupiah Jeblok, Presiden Gelar Rapat Terbatas di Cipanas

BPS juga mencatat, dari sisi volume perdagangan selama Oktober tahun ini, juga terjadi surplus sebesar 44,79 juta ton, yang merupakan selisih volume ekspor sebesar 56,88 juta ton dan impor sebesar 12,09 juta ton.

Suryamin menjelaskan, surplus nilai perdagangan Indonesia pada Oktober 2013 lebih dipengaruhi lebih tingginya surplus pada nonmigas yang meningkat dari USD 497,9 juta menjadi USD 792,1 juta, dibanding defisit migas yang mengecil dari USD 1,3 miliar  menjadi USD 749 juta.

BACA JUGA: Pelemahan Rupiah Picu Aksi Spekulasi

"Dengan kata lain, ekspor meningkat 6,98 persen, sementara total impor hanya meningkat 1,06 persen," ujarnya. (ant/mas)

BACA ARTIKEL LAINNYA... DHE Tak Wajib Dirupiahkan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler