jpnn.com, TEL AVIV - Guatemala jadi negara kedua yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dengan cara memindahkan kedutaan besar mereka ke kota suci tersebut. Langkah ini langsung disambut baik Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu.
Politikus kawakan yang akrab disapa Bibi itu mengucapkan terima kasih kepada Presiden Guatemala Jimmy Morales atas dukungannya saat voting di Majelis Umum PBB dan keputusan memindahkan kedutaan besarnya.
BACA JUGA: Ngebet Kuasai Yerusalem, Israel Berburu Pengakuan
’’Semoga Tuhan memberkatimu kawanku dan semoga Tuhan memberkati negara kita. Kami menunggumu di sini di Yerusalem,’’ ujar Netanyahu sebagaimana dilansir Haaretz. Dia menyebut akan ada lebih banyak negara yang mengikuti langkah Guatemala.
Guatemala adalah satu dari tujuh negara yang bersama Amerika Serikat dan Israel menolak Resolusi Yerusalem saat voting Majelis Umum PBB pekan lalu.
BACA JUGA: Ikuti Jejak Amerika, Guatemala Kena Semprot Dunia
Selama ini Guatemala memang memiliki hubungan baik dengan Israel. Hubungan itu kian dekat saat Morales memimpin Guatemala.
Negara di kawasan Amerika Tengah itu juga dekat dengan Amerika Serikat. Guatemala banyak menerima bantuan dari Negeri Paman Sam. Sesuatu yang terancam hilang jika mereka tak menolak Resolusi Yerusalem di Majelis Umum PBB. (sha/c17/any)
BACA JUGA: Sori, Tahun Ini Mendikbud Dapat Rapor Merah
BACA ARTIKEL LAINNYA... Israel Makin Songong, Palestina Salahkan Trump
Redaktur & Reporter : Adil