Ngeri! Tegang! Massa Menyerang dan Membakar Kantor DPRD

Selasa, 27 September 2016 – 06:33 WIB
Kantor DPRD Gowa diserang dan dibakar massa. Foto: Berita Kota Makassar.

jpnn.com - GOWA - Gedung DPRD Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan diserang dan dibakar sekelompok massa, Senin (26/9) siang. Kebakaran terjadi tak lama setelah ratusan massa melakukan unjuk rasa menuntut pembatalan Perda Lembaga Adat Daerah (LAD).

Informsi yang dihimpun Berita Kota Makassar menyebutkan, ratusan massa kecewa terhadap pemerintah yang belum membatalkan Perda LAD‎. Mereka juga menuntut agar oknum yang melakukan pengrusakan brankas di Istana di Balla Lompoa diproses secara hukum.

BACA JUGA: Markas Dewan Dibakar Massa, DPRD Gowa Disarankan Introspeksi

“Kami kecewa terhadap pemerintah Kabupaten Gowa yang belum membatalkan Perda LAD,‎”tutur salah seorang demonstran

Awalnya, massa yang kontra dengan pembentukan Lembaga Adat Daerah (LAD) Gowa, datang dan berdemo sekitar pukul 12.00 Wita. Mereka berhasil masuk dalam kawasan gedung dewan ketika suasana lengang.

BACA JUGA: Kami Keluarga Kerajaan Tidak Tahu Menahu

Hanya ada beberapa anggota dewan yang berada di ruang komisi. Sementara staf sekretariat masih melaksanakan rutinitasnya di lantai dua.

Tiba-tiba mereka dikagetkan dengan masuknya sejumlah demonstran ke dalam ruang sidang utama. Tanpa basa basi mereka langsung beraksi anarkis. Ruang rapat paripurna diobrak-abrik. Beberapa di antaranya bahkan melemparkan bom molotov ke lantai dua, di mana ruangan pimpinan dewan dan sekwan berada.

BACA JUGA: Ngeri! Massa Mengamuk, Bakar Gedung Wakil Rakyat

Ketika berhasil menerobos masuk, massa langsung mengunci pintu pagar. Anggota dewan dan staf yang ada di dalam gedung tidak bisa keluar. Tak ada satupun anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang berada di pos penjagaan.

Sejumlah legislator yang terjebak di dalam kantornya, berusaha menyelamatkan diri. Mereka melompati pagar samping gedung dewan, lalu berlari ke Warung Kopi (Warkop) Almaidah yang berada di samping selatan kantor KP2KP (Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan) Sungguminasa.

Seorang perempuan berhijab yang merupakan staf Setwan terpaksa dievakuasi melalui jendela dari lantai dua. Diapun dibopong keluar karena syok.

Dalam waktu sekejap api yang berasal dari bom molotov, langsung membakar barang-barang yang ada di lantai dua. Mulai dari ruang rapat paripurna, ruang kerja empat pimpinan dewan serta perabotan yang ada di dalamnya. Kobaran api kian menghebat pada pukul 13.00 Wita. Bahkan api terus menjalar ke lantai satu.

Saat bersamaan, armada pemadam kebakaran (damkar) Gowa muncul. Namun mereka teradang oleh massa demonstran dan dilarang untuk masuk ke pelataran kantor.

Kawasan kantor wakil rakyat ini dikuasai pendemo hingga dua jam, sebelum api betul-betul meluluhlantakkan kantor yang selama ini dihuni 45 anggota dewan, plus ratusan staf sekretariat.

Ketika api terus berkobar dan ratusan petugas kepolisian menuju lokasi, para demonstran tetap melakukan aksinya. Mereka tak henti melempari gedung dewan dengan mercon dari arah Jalan Masjid Raya. Dua mobil damkar kembali merapat ke pelataran DPRD Gowa.

Usai menyemprot bagian atap kantor, dua armada bergeser keluar untuk mengisi air. Selanjutnya balik lagi menyiram api yang masih menyala.

Lima unit mobil bus ditambah dua kendaraan Dalmas dari Brimob juga merapat ke depan DPRD Gowa. Pasukan tambahan diturunkan untuk membersihkan area DPRD dari para pendemo, yang langsung bergerak pelan meninggalkan kawasan kantor DPRD jelang pukul 14.30 Wita. (sar/ish/rus/adk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Banyak Yang Bertahan di Padepokan, Bukan Hanya Loyalis Dimas Kanjeng, tapi...


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler