NGERI! Tiga Juta Bayi Dibunuh Setiap Tahun

Jumat, 25 Agustus 2017 – 22:11 WIB
Police Line. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Tindakan kriminal berupa aborsi di Indonesia sangat tinggi. Tercatat, dalam setahun ada tiga juta kasus aborsi. Jumlah ini lima kali lipat lebih besar dari jumlah korban saat bencana tsunami Aceh tahun 2004 lalu.

Hal ini disampaikan dr. Andik Wijaya dalam acara “Christian Family’s Intensive Course Bibliomedic Sexology II” yang berlangsung di Kupang, NTT belum lama ini.

BACA JUGA: Telusuri Asal Obat Aborsi Dokter Wibowo

Pada kesempatan itu, dr. Andik mengatakan saat tsunami Aceh seluruh dunia memberi perhatian serius karena mencapai sekitar 600 ribu korban. Namun, untuk kasus aborsi, korbannya jauh lebih banyak lagi yakni juta jiwa setiap tahun.

Menurutnya, hal ini terjadi karena seks bebas di kalangan remaja kian menjadi-jadi. Data menunjukkan bahwa 62 persen remaja melakukan hubungan seks. Ini yang menjadi tantangan ke depan bagaimana membina keluarga yang baik. Keluarga harus membangun hidup yang kudus.

BACA JUGA: Dokter Pelaku Aborsi Itu Mengaku Lulusan Universitas Rusia

Melalui kegiatan bibliomedic sexology, para alumni akan mengembangkan di gereja lokalnya. Para alumni harus terus bergerak karena ini persoalan yang sangat mengerikan.

“Saya tdak tahu apakah di Kupang banyak kasus aborsi atau tidak, tapi gereja harus bergerak. Perlu ada transformasi. Dan kalianlah (peserta, Red) yang harus menjadi agen transformasi,” pesan dr. Andik seperti dilansir Timor Express (Jawa Pos Group).

BACA JUGA: Ternyata Sudah Sepuluh Tahun Dokter Wibowo Buka Praktik Aborsi

Dalam kesempatan itu, dr. Andik membeberkan akibat buruk dari aborsi yakni dampak terhadap fisik, psikologi, sosial dan spiritual. Dampak fisik yakni berisiko mengalami kematian, kanker payudara dan kemandulan. Dampak psikologisnya yakni 100 persen akan sadar bahwa aborsi adalah pembunuhan terhadap bayi sendiri. Selain itu, pelaku aborsi mengalami tekanan psikologis berat dan juga mengalami gangguan emosi.

Dampak sosialnya adalah adanya stigma negatif yang menghambat masa depan. “Yang mengerikan adalah dampak spiritual yaitu pelakunya tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. Kecuali dia bertobat,” kata dr. Andik.(JPG/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Berhenti dari Puskesmas, Dokter Wibowo Pilih Buka Praktik Aborsi


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler