Nih, Pengakuan Mengejutkan Simpatisan ISIS Tertangkap di Muara Enim

Minggu, 09 Juli 2017 – 15:51 WIB
Bendera kelompok Negara Islam Irak Suriah (ISIS). Foto: dokumen Jawa Pos

jpnn.com, PALEMBANG - Seorang terduga simpatisan ISIS (Islamic State of Iraq and Syria) kedapatan masuk wilayah Sumatera Selatan.

Pria yang diketahui bernama Toni Rianda (24), warga Sembilang, Gang Karet, RT5/4, Pekanbaru, Riau itu diamankan ke Polda Sumsel, kemarin (8/7), pukul 18.30 WIB.

BACA JUGA: Pemasang Bendera ISIS di Mapolsek Kebayoran Lama Ditangkap, Ini Motifnya

Pria itu terjaring dalam razia di jalan raya depan Polsek Gelumbang, Muara Enim, Sumsel, sekitar pukul 15.45 WIB.

Jajaran polsek diback up tim gabungan Polda Sumsel yang dikomandoi Direktur Reserse Kriminal Umum (Reskrimum) Kombes Pol Prasetijo Utomo dan Direktur Intelijen dan Keamanan (Intelkam) Kombes Pol Slamet Heriyadi.

BACA JUGA: Simpatisan ISIS Itu Ditangkap saat Hendak Berangkat ke Riau, Rencananya...

Ketika ditangkap, Toni menumpang bus Juwita BG 7713 AU tujuan Palembang yang dikemudikan Heriyanto (48), warga Kelurahan Silaberanti, Palembang. Di dalam bus itu, dia duduk di bangku depan, samping sopir.

Bersama tas yang disandangnya, dia terlebih dahulu digelandang ke Mapolsek Gelumbang. Di dalam tas ada laptop, pakaian, kartu tanda penduduk (KTP), kartu ATM Bank Mandiri, SIM C, kartu Lisensi Operator K3, handphone, dan power bank.

BACA JUGA: Selama 8 Bulan Mengenal ISIS, Inilah Aktivitas Toni yang Ditangkap Polda Sumsel

Dari sana, dia dibawa ke Mapolda Sumsel. Turun dari mobil Land Rover Hitam nopol DD 2000 IJ, Toni dikawal ketat anggota Brimob bersenjata lengkap.

Dia langsung dibawa masuk dan diinterogasi di ruang Kanit 1 Subdit III Ditreskrimum Polda Sumsel.

Sumatera Ekspres (Jawa Pos Group) sempat mendengar kalau Toni punya keinginan berangkat ke Irak atau Suriah untuk berjihad.

“Kalau ada uang atau orang yang membiayai, saya akan berangkat berjihad,” katanya lagi.

Informasinya, dalam laptop yang dibawa pria itu juga banyak video berkaitan dengan ISIS. Mulai dari latihan perang hingga cara ISIS mengeksekusi tahanan. Terdengar pula kalau Toni menyebut polisi thogut.

Pengakuan Toni, dia sudah mengenal ISIS sejak delapan bulan terakhir, dari Youtube dan video yang sering dilihatnya.

Tepatnya mulai November 2016. Toni tergabung dalam grup aplikasi Telegram dengan simpatisan ISIS lain. Nomor telegram 085263705556.

Foto profil yang dipasang pada Telegram-nya bergambar seorang wanita berhijab Hitam dalam posisi sedang menembak menggunakan senjata laras panjang jenis AK 47.

Melalui grup Telegram itulah dia berkomunikasi dan berbagi informasi.

“Kalau saya tertangkap atau bahkan mati ditembak karena berjihad bersama ISIS, itu risiko saya,” akunya.

Toni sudah mengetahui kalau dirinya dicari polisi. Informasi itu didapatkan dari teman-temannya yang mengabari melalui Telegram tersebut. “Kelompok sudah kasih tahu kalau saya jadi buronan,” sambungnya.

Sekitar pukul 20.30 WIB, Kapolda Sumsel Irjen Pol Agung Budi Maryoto datang ke Polda. Setengah jam, dia ikut menginterogasi Toni.

Menurut rekan seangkatan Kapolri Jenderal Tito Karnavian itu, dalam grup Telegram di handphone Toni banyak postingan video ISIS.

“Kalau dia posting seperti itu, artinya sudah jelas maksudnya apa,” ujar Agung.

Kapolda sempat memperlihatkan video kekejaman ISIS sembari menanyakan apa Toni mau melakukan seperti itu. “Dia jawab tidak mau dan mengaku menyesal,” sambungnya.

Namun, postingan dan video dari laptop dan handphone itu kini menjadi bukti untuk menjerat Toni secara hukum.

Untuk awal, karyawan sebuah perusahaan di Muara Enim itu bisa dikenai Undang-Undang ITE (Informasi dan Transaksi Elektronik).

“Kami lagi kumpulkan alat bukti. Yang jelas, ada proses hukum selanjutnya,” pungkas Agung.

Sementara itu, Kepala Badan Intelijen Nasional Daerah (Kabinda) Sumsel Brigjen TNI Edmil Nurjamil yang juga ikut dalam interograsi itu enggan berkomentar.

Direktur Reskrimum Polda Sumsel Kombes Pol Prasetijo Utomo menambahkan, terduga simpatisan ISIS ini hendak berangkat ke Riau untuk menengok ibunya yang sakit.

Di Muara Enim, Toni baru sehari bekerja di sebuah perusahan perkebunan. “Sebelumnya, di Riau dia bekerja pada sebuah perusahaan migas,” beber Prasetijo.

Sebetulnya,, keberadaan Toni masuk Sumsel sudah terdeteksi Cyber Patrol Mabes Polri. Pergerakan dia pun dikoordinasikan dengan Polda Sumsel.

Ketika Toni berada di wilayah Ujanmas, Sumeks pun menndapatkan informasi itu. Namun rupanya dia terus bergerak hingga akhirnya tertangkap di wilayah Muara Enim.

Di Riau, Toni sempat terdeteksi di Kuansing, Riau dan kecamatan Tabir, Kabupaten Merangin, Jambi.

Direktur Intelkam Polda Sumsel Kombes Pol Slamet Heriyadi menambahkan, 3 bulan terakhir, terduga simpatisan ISIS ini aktif menyebar ujaran kebencian terhadap polisi dan memposting semua hal terkait ISIS.

“Kami terus melakukan Cyber Patrol untuk mendeteksi keberadaan sel-sel ISI di Sumsel,” tukasnya.

Pagi sebelum penangkapan, Kapolda Irjen Pol Agung Budi Maryoto mengerahkan 14 personel Detasemen Gegana dan 10 anggota Jatanras Ditreskrimum Polda ke wilayah Gunung Megang.

Mereka diterima Kapolsek Gunung Megang, AKP Iwan Gunawan. Tim itu bersama jajaran Polsek Gunung Megang dan Polres bersiaga mengantisipasi indikasi teror di wilayah Muara Enim. Penempatan mereka di sana hingga batas waktu yang tidak ditentukan.

“Saat ini tim berada di Mapolsek Gunung Megang, bagian dari supervisi untuk meningkatkan kesiapsiagaan di wilayah secara bersama," ujar AKP Iwan.

Terkait video yang beredar, ia menegaskan itu bukan di wilayah Ujanmas. Tapi video lama yang beredar kembali di WhatsApp.

Bahasa orang-orang dalam video berdurasi 1 menit 32 detik itu bukan bahasa Indonesia. "Untuk wilayah Ujanmas sampai saat ini aman dari ISIS dan paham radikal,” tegasnya.

Kapolres Muara Enim AKBP Leo Andi Gunawan SIK MPP membenarkan pihaknya mendapat back up personel dari Den Gegana Satbrimob dan Jatanras Polda Sumsel.

"Tim memback up upaya monitoring sebagai antisipasi bersama," ujar Leo. Dia juga menegaskan kalau video sejumlah pria bergamis yang latihan menembak bukan di wilayah Muara Enim. Hanya saja, dia belum berani memastikan tempat dan kelompok yang ada dalam rekaman video tersebut.

"Itu video memang sudah viral. Bahkan sudah lama. Untuk lokasi masih dicek kebenarannya," jelasnya.

Kabag Ops Polres Muara Enim Kompol Zulkarnain menambahkan, kedatangan tim Den Gegana dan Jatanras Polda di Mapolsek Gunung Megang untuk selain memback up juga untuk memudahkan secara bersama-sama melakukan antisipasi tindak kejahatan.(vis/roz)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Simak! Jokowi Peringatkan Negara Tetangga Soal ISIS


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
ISIS   Muara Enim  

Terpopuler