BACA JUGA: Pengusaha Tambang Tunda Penjualan
Ekonom Bank BNI Ryan Kiryanto menyatakan, pelemahan rupiah akhir-akhir ini terkait erat dengan keluarnya USD untuk memenuhi likuiditas di luar negeri
Selain itu, konversi rupiah ke USD semakin besar untuk keperluan pribadi maupun korporasi
BACA JUGA: Dephub Ancam Cabut SIUP 14 Maskapai
Lantas, sulitnya pendanaan USD dari pasar luar negeri karena lembaga keuangan di sana sedang konsentrasi untuk menyelesaikan masalah likuiditas''Yang keempat, mulai muncul gejala kepanikan pemodal untuk memburu USD dan menahan dengan berbagai tujuan, termasuk profit taking,'' tuturnya kepada Jawa Pos kemarin (24/10)
BACA JUGA: Sepatu Impor Ilegal Ditaksir USD 150 Juta
Menurut Ryan, likuiditas USD akan melonggar bila komitmen bantuan luar negeri bisa diserap oleh pemerintah melalui proyek skala besar''Komitmen pinjaman luar negeri itu bilateral dan multilateral,'' jelasnya
Dia minta Bank Indonesia (BI) mencermati situasi untuk menenangkan pasar melalui kebijakan dan langkah moneter yang tepatIni dimaksudkan agar rupiah tidak bertahan di level Rp 10 ribu per USD''Koordinasi BI dan pemerintah akan menciptakan sentimen positif guna menjaga rupiah tidak semakin terkoreksi,'' paparnya
Pengamat pasar uang Farial Anwar meminta BI segera memperkuat intervensi pasarnya''Kebutuhan atas USD masih tinggi untuk memenuhi kebutuhan likuiditas di negara asal mereka,'' katanya(eri/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemerintah Bangun Tiga Kilang Minyak
Redaktur : Tim Redaksi