Nongsa Jadi Jalur Penyelundup

Minggu, 15 Juni 2008 – 11:38 WIB

BATAM  - Wilayah Nongsa menjadi jalur penyelundupan barang-barang ilegal belakangan iniItu terbukti dengan tertangkapnya kapal KM Sherly yang bermuatan ballpress dan keramik di perairan Nongsa oleh Tim Polair Mabes Polri Mabes belum lama ini.  Menyusul kemudian, Jumat (13/6) dini hari, Pangkalan TNI-AL (Lanal) Batam menangkap KM Bintang Sprite yang bermuatan ballpress dan keramik.
KM Bintang Sprite yang bertonase 32 GT itu ditangkap sekitar pukul 03.30 WIB di perairan selat Dempo

BACA JUGA: Rp 100 Juta Dicuri, Batal Naik Haji

Tepatnya pada posisi 00 derajat 33' 25,7" U - 104 derajat 17' 57,6" T
Sebelum tertangkap, kapal itu melakukan pelayaran dari pelabuhan tradisioanal Telaga Punggur, Nongsa, dan hendak menuju Jambi.
Dari kapal kayu tersebut Lanal Batam mengamankan kurang lebih seratus karung pakaian bekas (ballpress) dari Singapura, dan barang-barang pecah belah berupa keramik buatan China

BACA JUGA: Hade Langsung Masuk Kantor

Di antaranya adalah tempat saji, piring, cangkir, vas bunga, dan panci
Nilai barang tersebut belum diketahui karena masih dalam perhitungan.
”Nilai barang belum kita tahu karena masih dalam kardus

BACA JUGA: Batavia Gagal Take Off

Belum dihitung,” ujar Komandan Lanal Batam Kolonel Laut (E)  Muhammad Faizal kepada wartawan, kemarin.
Selain, mengamankan kapal dan muatannya sebagai barang bukti, Lanal juga mengamankan pemilik kapal Agus Riyanto (30), nakhoda kapal Ambok Mai (51), dan tujuh anak buah kapal (ABK)Ketujuh ABK tersebut adalah M Yunus M (51), Rodi Arianto (21), Suhardi (31), Sulaiman (29), Ambia Rahman (22), Adi Wibowo (26), dan Adenneng (43).
Menurut Faizal, KM Bintang Sprite beserta muatannya diamankan karena tidak dilengkapi dokumen yang sah dan jumlah barang tidak sesuai manifest serta penunjukan barang impor (PIB)‘’Dalam manifest hanya disebutkan barang-barang kecil, ternyata ada keramikKemudian ballpres dari Singapura tanpa manifest,” jelasnya.
Sementara penangkapan KM Bintang Sprite, beber Faizal, bermula dari informasi masyarakat di Pulau Abang yang melihat adanya kapal yang melintas di Perairan selat Dempo tanpa menyalakan lampu navigasi”Kita selalu kerja sama dengan masyarakat untuk melaporkan kapal yang mencurigakan,” katanya.
Pos TNI AL Pulau Abang yang mendapat informasi itu lalu mencari dan mengejar kapal mencurigakan ituSekitar pukul 03.030 WIB, TNI-AL menemukan kapal yang dari kejauhan hanya terlihat bermuatan drum-drum kosongPasalnya dibagian atas kapal dipenuhi drum kosongSementara setelah diperiksa, dibawahnya ternyata ballpress dan barang pecah belah.
Pemilik kapal, Agus Riyanto mengungkapkan, barang tersebut diangkut dari pelabuhan rakyat Telaga Punggur, Nongsa, dengan tujuan JambiBarang-barang tersebut sebelumnya diangkut dari Batuampar lalu dibawa ke PunggurDi pelabuhan Punggur barang-barang dipindahkan ke kapal kayu itu.
”Sewa angkutnya, satu lori itu Rp6 jutaBarang ini ada enam loriTiga lori barang pecah belah dan satu lori ballpress,” ungkap Agus di Pos TNI-AL di Pantai Stres Jodoh.
Karena tidak memiliki surat izin angkut barang luar atau PIB, kapal beserta muatan dan ABK dibawa menuju Pualu Abang dan selanjutnya ke Pos TNI-AL di JodohUntuk tindakan selanjutnya, kata Faizal, pihaknya akan menyerahkan ke Bea Cukai karena melanggar kepabeanan(uma)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Penerima BLT Sultra Capai 271.042 RTS


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler