NU Rabu, Muhammadiyah Selasa

Penetapan Idul Adha

Jumat, 12 November 2010 – 07:05 WIB

JAKARTA - Penetapan Hari Raya Idul Adha oleh sejumlah ormas Islam di Indonesia kembali mengalami perbedaanPemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) memang telah menetapkan Idul Adha jatuh pada hari Rabu (17/11)

BACA JUGA: Negara Dirampok Lewat IPO PT KS

Namun, Muhammadiyah dan Hizbut Tahrir Indonesia memutuskan merayakan Idul Qurban sehari lebih awal yakni pada Selasa (16/11)
Sedangkan, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengumumkan, pelaksanaan salat Hari Raya Idul Adha pada Rabu (17/11).

Kemenag mengimbau agar perbedaan ini disikapi dengan bijak oleh semua umat Islam

BACA JUGA: Candi Borobudur Akan Ditutup Plastik

Karena itu, diharapkan masing-masing  Ormas Islam bisa menjaga kerukunan dalam pelaksanaan Idul Adha walaupun dipastikan akan ada perbedaan perayaan
"Seperti Sabda Rasulullah, perbedaan itu adalah rahmat

BACA JUGA: Sebelum Disidang, Yusril Setor Dokumen ke Penyidik

Karena itu kami imbau agar perbedaan ini justru meyatukan umat Islam dalam kedamaian," ujar Kapimnas Kemenag H Masyhuri AM di Jakarta kemarin (11/11).

Masing-masing ormas memiliki alasan dan pandangan sendiri terkait penentuan Idul AdhaTim Lajnah Falakiyah PBNU yang menggelar rukyah pada 6-7 November menyatakan tidak berhasil melihat bulan dengan mata telanjang atau rukyatul hilal bil fi`li di beberapa lokasi yang ditentukanSehingga bulan Dzulqaidah 1431 H digenapkan 30 hari

"Karena itu tanggal 1 Dzulhijjah 1431 H jatuh pada hari Senin, 8 November dan peringatan Idul Adha pada hari Rabu," ujar Ketua Badan Kominfo dan Publikasi PBNU Sulthan FatoniSulthan mengatakan, penting bagi PBNU untuk menginformasikan kepastian waktu pelaksanaan shalat Idul Adha sebagai bagian dari tugas ulama membimbing umat Islam agar beribadah dengan baik dan benar.

Tradisi mengabarkan informasi tentang hasil rukyat ini diambil berdasarkan keputusan Muktamar NU ke-20 di Surabaya pada 1954"Kami berpandangan bahwa Rasulullah dan Khulafaurrasyidin tidak mengenal metode selain selain rukyatul hilal bilfikli," ujar Sulthan.

Secara terpisah, Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah menetapkan hari raya Idul Adha melalui maklumat nomor 05/MLM/I.0/E/2010 tanggal 16 Juli 2010Maklumat itu ditandatangani Ketua Umum PP Muhammdiyah, ProfDrHMDin Syamsuddin, M.Adan Sekretaris Umum, DrHAgung Danarto, M.Ag.

Dalam maklumat tersebut, berdasarkan hasil hisab Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyebutkan bahwa ijtimak menjelang Dzulhijjah 1341 H terjadi pada hari Sabtu (6/11) pukul 11:53:04 WIBSedangkan tinggi hilal pada saat matahari terbenam hilal sudah wujud di seluruh Indonesia

Dengan demikian, 01 Dzulhijjah 1431 H jatuh pada hari Minggu (7/11) 2010 M, hari raya Arafah 9 Dzulhijjah jatuh pada hari Senin (15/11), serta Idul Adha pada hari Selasa (16/11)Dalam keterangannya, Din berbicara mewakili Muhammadiyah berharap agar perbedaan ini tidak menjadi persoalanDia berharap Idul Adha tetap dilaksanakan dengan khusuk serta tidak perlu dibesar-besarkan tentang adanya perbedaan ini.

"Muhammadiyah menghormati pemerintah dan organisasi dan mengajak seluruh umat Islam di seluruh tanah air untuk melaksanakan shalat Idul Adha sesuai dengan keyakinannya masing-masing." tulis keterangan dalam imbauan ituDi sisi lain, perbedaan ini akan membuat sebagian orang yang harus bekerja pada hari Selasa kemungkinan akan datang terlambat atau absenSebab, pemerintah masih menetapkan hari libur pada Rabu, 17 November(zul)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kloter Pamungkas Terbang ke Tanah Suci


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler