Nuh Klaim Tak Ada Korupsi di RS Unair

Selasa, 11 Januari 2011 – 21:21 WIB

JAKARTA -- Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) M Nuh mengaku sudah mengetahui adanya penyimpangan anggaran sebagaimana hasil audit Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) terhadap pengelolaan keuangan di rumah sakit pendidikan di Universitas Airlangga (Unair) dan Universitas MataramMenurut Nuh, temuan PK itu tidak tergolong penyelewengan anggaran.

“Saya akui ada penyimpangan tapi ini bukan penyeleweangan anggaran

BACA JUGA: Mantan Panitera MK Akui Terima Uang Persahabatan

Karena dalam hal ini ada transaksi dan belum ada indikasi korupsi
Bahkan untuk kasus peyimpangan di Rumah Sakit Universitas Airlangga juga sudah dipertemukan dengan pihak BPK,” ungkap Mendiknas di Gedung Kemdiknas, Jakarta, Selasa (11/1).

Mendiknas menjelaskan, pemeriksaan BPK selalu dilakukan setiap tahun dan itu adalah mutlak, disamping pemeriksaan internal kementerian yang dilakukan oleh inspektorat jenderal (itjen)

BACA JUGA: Istana Ingin Majikan Sumiati Dihukum Berat

Mendiknas malah mengucapkan terima kasih atas adanya audit BPK
“Namun sebaiknya semua pihak juga jangan cepat memberikan kesimpulan bahwa adanya penyelewengan anggaran,” terangnya.

Tmasalah penyimpangan anggaran yang terdapat di RS Unair, Mendiknas menerangkan sudah memanggil Rektor Unair dan meminta perbaikan sesuai dengan rekomendasi yang diberikan oleh BPK

BACA JUGA: Schapelle Corby Bakal Ditukar 12.000 Napi WNI

“Kasus Unair itu sendiri, sebenarnya peralatan-peralatan  itu harus sudah digunakan tetapi belum memenuhi syarat, karena belum diinstalMungkin ada sesuatu yang harus dikerjakan terlebih dahulu baru nanti bisa berfungsi baik,” imbuhnyaDijelaskan, rekomendasi yang diberikan BPK adalah melakukan uji fungsiRS Unair sendiri, terang Mendiknas, juga sudah bisa diresmikan pada tahun ini

Seperti diberitakan, beberapa waktu lalu Anggota VI BPK, Rizal Djalil mengatakan bahwa Kemdiknas belum menindaklanjuti beberapa temuan BPK dari hasil audit tahun 2010 laluTemuan BPK yang belum di tindaklanjuti antara lain,  pengadaan alat ke­se­hatan di rumah sakit pendidikan di Unair dan Universitas Mataram. 

“Dari kegiatan Kemendiknas pada 2009 yang diperiksa pada 2010, setelah kita pantau dari Rp 2,3 triliun, baru 14 persen yang ditindaklanjutiKita sudah sampaikan ke DPR akhir tahun lalu,” katanyaDisebutkan, di RS Unair terdapat alat kesehatan senilai sekitar Rp 35 miliar sampai hari ini belum difungsikanDemikian juga di RS Universitas Mataram senilai Rp 19 miliar(cha/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Istana Ogah Ladeni Tantangan Gayus Tambunan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler