JAKARTA - Tersangka kasus cek perjalanan Nunun Nurbaeti akhirnya menghabiskan malam di Rumah Tahanan (Rutan) Pondok Bambu, Jakarta TimurSetelah sempat diperiksa oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Sabtu (10/12) malam, istri mantan Wakapolri Adang Daradjatun kemudian itu dipindahkan ke rutan kemarin (11/12) dini hari pukul 01.00.
Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana mengklaim bahwa Nunun tidak diperlakukan istimewa
BACA JUGA: HKTI Bukan Tempat Berpartai
Dia menegaskan telah memerintahkan kepada bawahannya, Dirjen Pemasyarakatan Sihabuddin agar tidak memberikan fasilitas lebih bagi tahanan tersebutBACA JUGA: Interpelasi Moratorium Remisi, DPR Dinilai Bela Koruptor
Ruangan tersebut berukuran 5,7 meter x 4 meter
BACA JUGA: Rekening Haji Dipisah dari Kemenag
Dia mengakui kapasitas ruang tahanan tersebut berlebih."Kapasitas ruangan idealnya cuma 15 orang," kata Denny di Jakarta kemarin (11/12).Fasilitas di kamar tersebut, kata Denny, sama dengan tahanan lainnyaMasing-masing tahanan dijatah satu kasur spon tipis dan satu bantal dengan ruang kamar mandi dan toilet yang digunakan bersama-samaSalah seorang petugas Rutan bahkan merilis sejumlah foto yang dicetak di kertas
Dalam foto tersebut, terlihat seseorang yang tidur membelakangi kamera di antara tahanan lainnyaDia berada di tempat paling pojokTapi, tidak menjamin apakah dia benar-benar NununSebab, wajahnya tidak terlihat jelasNamun, terlihat bantal merah yang dipeluk ibu empat anak itu saat dikeler dari gedung KPK digunakan sebagai alas kepala
Denny melanjutkan, petugas Rutan telah mengirimkan sejumlah foto ruang tahanan Nunun pada dirinyaDalam foto-foto tersebut bisa dilihat bahwa Nunun diperlakukan layaknya tahanan lainnyaNamun, dalam sejumlah foto tersebut tidak tampak jelas wajah NununMenurut Staf Khusus Presiden Bidang Hukum itu, saat dipotret Nunun sedang tidur
"Menurut keterangan Karutan Pondok Bambu wajahnya memang tidak terlihatDia tidur menghadap dinding, paling pojok dengan selimut merahYang bersangkutan memang baru bisa istirahat setelah diperiksa KPK," ujar Denny
Selain itu, kata Denny, menurut laporan Karutan Pondok Bambu Herlin Candrawati, Nunun datang hanya membawa pakaian dan obat-obatanNunun juga belum bisa dikunjungi pihak keluargaSebab, pada hari Minggu (kemarin) tidak ada jadwal kunjunganNunun akan berada di ruang tahanan tersebut setidaknya selama 7-10 hari"Saya juga sudah perintahkan Karutan Pondok Bambu untuk memastikan semua beralan baik, tanpa penyimpangan apapun," imbuhnya.
Orang pertama yang membesuk Nunun adalah Dirjen Pemasyarakatan Kemenkum HAM SihabuddinNamun, saat mengunjungi Mapenaling, Nunun masih sedang tidur karena capek setelah semalaman diperiksa KPK"Kondisi bu Nunun sedang tidur nyenyakKami tidak bisa berkomunikasi dengannya," katanya.
Informasi yang diterima Jawa Pos menyebutkan, Nunun ditempatkan blok yang terletak di bagian belakang sisi timur rutanLetaknya beberapa meter dari masjid yang tepat di tengah-tengah rutanBlok Edelweis adalah salah satu blok padat milik RutanBangunan tiga lantai itu sebagian besar diisi para tahanan dan narapidana kasus narkoba.
Artis Sheila Marcia pernah ditahan di blok EdelweisNarapidana kasus suap Artalyta Suryani dulu seharusnya juga ditahan di blok tersebutNamun oleh para petugas rutan, perempuan yang akrab dipanggil Ayin itu ditempatkan di sel mewah di sisi utara sebelum akhirnya terungkap pada 10 Januari 2010 lalu.
Saat dibawa ke sel tersebut, Nunun didampingi tiga anaknya dan pengacara Ina RahmanAnak-anak Nunun yang mendampingi adalah Adri Achmad Daradjatun, Tuza Junius Daradjatun, dan Ratna Farida DaradjatunBuah hati Nunun dari pernikahan dengan Adang Daradjatun itu juga membawakan makananInformasi dari sejumlah petugas rutan, makanan yang dibawakan rata-rata makanan cepat saji
Setelah dua tahun dalam masa pelarian, Nunun tak langsung bisa beradaptasi dengan lingkungan rutanInformasi yang diterima Jawa Pos, saat diantar oleh keluarga dan pengacara, Nunun terlihat lelahTapi, dia tak langsung menghuni ruang Mapenaling di blok EdelweisWaktu antara pukul 01.00 hingga 04.00 dimanfaatkan untuk bersama rombongan pengantar sebelum mereka akhirnya pulang"Ibu baru bisa tidur menjelang subuh," kata Ina Rahman.
Soal makanan memang menjadi perhatian keluargaMereka khawatir, Nunun tak bisa beradaptasi dengan makanan yang disediakan pihak rutanKarena itu pada sore kemarin (11/12), mereka menambah suplai makanan untuk sosialita 61 tahun ituSekitar pukul 17.00, dua lelaki berusia 20an tahun mendatangi rutanMereka menumpang Toyota Innova hitam bernopol B 289 MA
Seorang lelaki berkaus oblong hitam dan seorang lagi berjaket merah motif kotak-kotakLelaki berkaus oblong hitam membawa tas plastik besar merah marun bertulisan GiordanoDi dalamnya, terdapat perlengkapan kebutuhan sehari-hariSedangkan lelaki satunya membawa makanan cepat saji yang dibawa dengan tas plastik bertulisan produk donat.
Dua orang tersebut tidak menemui Nunun secara langsungMereka terbentur aturan larangan membesuk pada hari MingguKarena itu, keduanya hanya menitipkan buah tangan itu pada petugas di pintu depan"Iya benarMereka berdua mengaku keluarganya bu Nunun," kata Makmun, salah seorang petugas rutan.
Dua lelaki tersebut irit bicaraSaat dicegat wartawan, mereka membisu dan hanya menggelengkan kepalaMobil yang mengantar mereka sengaja diparkir hanya beberapa meter dari gerbang rutanItu membuat mereka bisa segera masuk mobil sebelum wartawan bisa mencegatUsai menyerahkan bungkusan, mereka berdua langsung meninggalkan rutan.
Ina mengungkapkan, pada malam sebelum dipindah ke rutan, Nunun sempat diperiksaPemeriksaan mengarah ke sejumlah tersangka kasus cek pelawat lainnya"Iya, termasuk yang mengarah ke Panda cs (tersangka kasus cek pelawat Panda Nababan, Red.)," katanya.
Nunun rupanya tidak diterima disebut tertangkap oleh KPKIna menegaskan bahwa kliennya itu memang sudah berniat pulangDia datang menyerahkan diri ke polisi Thailand pada Rabu (7/12) lalu setelah diberitahu dirinya dicari KPK.
Adang Batal Open House
Sementara itu, suami Nunun, Adang Daradjatun berjanji akan menyampaikan kronologi penangkapan NununMelalui kuasa hukumnya, Ina Rachman, Adang akan menggelar open house di kediamannya di bilangan Cipete, Jakarta Selatan.
Namun, nampaknya janji itu dibatalkan oleh AdangSejumlah wartawan yang sudah berada di depan rumah Adang, tidak menerima kabar apapun atas tindak lanjut keterangan pers"Saya tidak menerima kabar apapun soal keterangan pers," ujar salah satu petugas yang menjaga rumah AdangMemasuki pukul 21.00 WIB, suasana di rumah Adang semakin sepi aktivitas.
Jika dilihat dari Jalan Cipete Raya, rumah Adang tampak biasa-biasa sajaSeperti tidak terjadi apa-apaPintu pagar yang menutup muka rumah dengan lebar 18 meter itu nyaris tidak pernah terbuka
Akan tetapi, suasana beda jika melihat jalan kecil yang berada di sebelah kiri rumahRupanya, rumah Adang memanjang dari ujung jalan Cipete Raya masuk ke dalam gang ituRumah Adang seperti membentuk huruf LBagian belakang rumah Adang terdapat dua rumah dengan ukuran sama, diatas 100 meter persegi.
Pada siang hari, banyak mobil keluar masuk di rumah bagian belakang ituDiantaranya mobil anak Adang bernomor polisi B 289 MASiang mobil itu keluar, jelang maghrib sudah balik lagiInformasinya, ternyata mobil itu membawa anak Adang mengunjungi Nunun Nurbaeti di Pondok Bambu.
Setelah mobil itu, sejumlah mobil menyusul masukMenyusul sekitar tiga mobil yang telah terparkir di dalamnyaInformasinya, Adang beserta keluarga serta pengacara berkumpul disitu membicarakan kasus Nunun(aga/bay/ken)
Tempat Tinggal Baru Bagi Nunun
Ruang Tahanan
- Ruang masa pengenalan lingkungan (mapenaling) Rutan Pondok Bambu ukuran 5,7 x 4 meter
- Tinggal bersama 32 tahanan lainnya (sebagian besar kasus narkoba)
- Tekanan darah 150/110
- Menu makan: makanan cepat saji yang dibawakan keluarga
Membesuk kemarin:
- Diantar tiga anak dan pengacara saat dipindah dari KPK pada Minggu (11/12) dini hari pukul 01.00
- Dirjen Pemasyarakatan Kemenkum HAM Sihabuddin membesuk, tapi Nunun sedang tidur.
- Dua pria mengantarkan donat dan makanan cepat saji sekaligus barang keperluan sehari-hariMereka tidak boleh bertemu Nunun.
- Ruang Mapenaling dijaga khusus dua petugas rutan
BACA ARTIKEL LAINNYA... Angie ke Manado, Bukan ke Singapura
Redaktur : Tim Redaksi