Nusron Wahid tak Mau Pusing Namanya Disebut di Sidang Kasus Korupsi

Rabu, 07 September 2016 – 20:20 WIB
Nusron Wahid. Foto JPNN.com

jpnn.com - JPNN.com JAKARTA - Politikus Golkar, Nusron Wahid tak mau ambil pusing meski namanya disebut-sebut pada sidang dugaan kasus korupsi terdakwa Doddy Ariyanto Supeno, pegawai PT Artha Pratama Anugerah.

Pria yang kini menjabat kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) beralasan, seluruh saksi dan terdakwa pada dugaan kasus penyuapan Edy Nasution selaku panitera PN Jakpus tak satu pun dia kenal. 

BACA JUGA: Sekitar 700 WNI Calon Haji Berpaspor Filipina Sudah di Arab Saudi

“Saya nggak ngerti," kata Nusron seperti yang dilansir RMOL (Jawa Pos Group), Rabu (7/9). 

Nusron juga mengatakan tak akan mempermasalahkan penyebutan namanya. 

BACA JUGA: DPRD Kalsel Diminta Pelototi Proses Seleksi Terbuka

“Wong disebut aja, kok pusing amat," cetus Nusron.

Seperti diketahui, Pada persidangan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, pada dua pekan lalu (Senin, 22/8), Jaksa Penuntut Umum (JPU) KPK Fitroh Rohcahyanto membacakan BAP Darmaji yang tak lain sopir pribadi Doddy.

BACA JUGA: KPK Bantah Rohadi Mau Bunuh Diri

Darmaji seharusnya memang bersaksi pada persidangan itu. Tapi, karena Darmaji sudah tiga kali mangkir untuk bersaksi, maka JPU hanya membacakan BAP.

Dari BAP Darmaji itu pula terungkap pihak-pihak yang biasa didatangi Doddy.

"Sering menemui berbagai pejabat antara lain Nurhadi sekretaris MA, Saudara Lukas, Yuddy Chrisnandi menteri PAN-RB, Saudara Nasir, Saudara Nusron Wahid," kata Fitroh saat membacakan BAP Darmaji.

Dari BAP Darmaji itu juga terungkap bahwa Doddy merupakan orang kepercayaan petinggi Lippo Group, Eddy Sindoro dalam berbagai hal. Termasuk, mengantarkan dokumen, barang, dan uang kepada sejumlah pihak.

Fitroh menambahkan, Darmaji mengaku pernah mengantarkan Doddy menyerahkan uang kepada Nusron Wahid yang kini menjadi kepala BNP2TKI. Menurut Darmaji, penyerahan uang tersebut dilakukan di kantor GP Ansor.

"Saudara Doddy sering mengirimkan barang yang saya duga berupa uang kepada Saudara Lukas dengan pengiriman di basement gedung Matahari Jalan Jenderal Sudirman. Dan kepala BNP2TKI di kantor Pemuda Ansor," tuturnya. (wid/jpg)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Otto Nilai Jaksa Tidak Profesional Berikan Pertanyaan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler