NYANGAHATN...Magisnya Ritual Dayak di Thailand

Minggu, 24 April 2016 – 18:10 WIB
Nyangahatn--ritual Dayak pembuka Festival Wonderful Indonesia, Bangkok, Thailand. Acara dilangsungkan 22-24 di Siam Paragon, mall terbesar di Thailand. Foto: Wenri Wanhar/JPNN.com.

jpnn.com - DENTING musik petik Dayak mengalun. Halus mendayu-dayu. Nuansanya magis. 

Festival Wonderful Indonesia di Bangkok, Thailand, 22-24 April 2016 diawali ritual Dayak; Nyangahatn.

BACA JUGA: Hey! Ikan-ikan Cantik Menanti Anda di Pulau Ini

Wenri Wanhar - Jawa Pos National Network 

Nyangahatn bukan ritual sembarang ritual. "Ritual ini untuk penunggu. Kita kasih tahu supaya (acara--red) direstui. Tak diganggu," kata Tebo Rinyuakng, 30 tahun. Ada kode petik itu kata penunggu.

BACA JUGA: Sebenarnya Saya Empat Kali jadi Menteri

Empat pasang muda-mudi berpakaian adat Dayak tampil ke muka. Gerakannya mistis. Satu di antaranya membawa wadah berisi sesajen.

Isinya beras banyu (beras yang dibaluri minyak), pinang, rokok daun, kapur sirih dan gamer (gambir).

BACA JUGA: Mbah Menteri Bilang, Itu Memang Petunjuk Bapak Presiden

"Aslinya ada ayam. Tapi di sini sepertinya tak mungkin," Tebo, koordinator kesenian Kabupaten Landak, Kalimantan Barat menjelaskan kepada JPNN.com, di Siam Paragon, mall terbesar di Bangkok, tempat Wonderful Indonesia dilangsungkan.

Padu padan magisnya dentingan musik dan mistisnya gerak para penari yang sedang melangsungkan ritual menjadi daya tarik tersendiri. 

Pengunjung mall pun berkerumun di paviliun Indonesia. 

Ritual nyangahatn masih berlangsung. Air bunga selasih dipercikan. "Itu untuk membersihkan dari segala kejahatan," bisik Tebo.

Latok paratih dihambur ke udara. Latok paratih adalah padi yang dipanaskan di kuali sampai pecah-pecah.

"Itu namanya hantu pujut sarinteke. Memberi makan hantu dan roh jahat. Supaya tidak mengganggu," kata Tebo. 

Seorang pemuda lalu mengoleskan tampukng tawar ke kening para penari lainnya dengan bulu ayam. 

Tampukng tawar terbuat dari tepung beras yang ditumbuk. Kemudian dikasih kunyit. "Bagian yang ini untuk membersihkan diri," Tebo menjelaskan. 

Ritual nyangahatn disudahi dengan menghamburkan beras kuning. Tujuannya untuk keselamatan. 

Jonggan 

Sejurus kemudian, jonggan dimulai. Alunan musik khas Dayak masih berdenting. Meski nuansanya lebih sedikit atraktif, nuansa tenang menghanyutkannya terasa masih kental. 

Satu dari pemuda yang tadi larut dalam gerak tari ritual nyangahatn, mulai bersenandung. Melantunkan dendang maleen--pantun mengajak menari.

"Yang ini namanya jonggan. Menari diiringi lagu," kata Tebo, yang di kampung halamannya di Landak, Kalbar terkenal sebagai pemuda yang piawai main gangsing. 

Mereka mulai menari. Harmoni dengan musik dan nyanyian. Jurus selanjutnya, mereka menghampiri penonton. Mengajak serta ikut menari. 

Tak hanya orang-orang Kedutaan Besar Republik Indonesia di Bangkok, sejumlah pejabat negara Thailand pun larut dalam tarian. 

Secara harafiah, "jonggan berarti joget," kata Tebo.

Siapa pun yang mau berjoget dipersilahkan ke gelanggang. Perhelatan Wonderful Indonesia pun menjadi semarak. Sebuah pesta baru saja dimulai. (wow/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gadis Cantik Berhijab Ini Juara Membaca Kitab Kuning


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler