JAKARTA - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (Chandra Hamzah) dijadikan target untuk dilenyapkanSelain Chandra, nama lain yang diincar untuk dihabisi adalah Ade Rahardja yang saat ini sudah pensiun dari jabatan sebagai Deputi Penindakan KPK.
Ketua Komite Etik KPK, Abdullah Hehamahua, mengakui adanya rekaman pembicaraan hasil sadapan (taping) KPK dari pihak-pihak yang diyakini dekat dengan M Nazaruddin, tentang rencana agar Chandra dan Ade dihabisi
BACA JUGA: Perkara E-KTP, Mendagri Siapkan Pengacara
"Ada rekaman soal itu (rencana pembunuhan terhadap Chandra dan Ade)Lantas siapa pihak yang menjadikan Chandra dan Ade sebagai target untuk dihabisi? Abdullah tak mau mengungkapkannya
BACA JUGA: KPK Belum Minta Interpol Buru Istri Nazaruddin
"Pokoknya ada usaha pembunuhan kepada pimpinan KPK," tandas Abdullah.Ketika diminta penegasan apakah rekaman ini terkait dengan kasus Nazaruddin, Abdullah tak menampiknya
Yang pasti, kata mantan ketua umum sebuah partai Islam itu, KPK sudah mengantongi identitas pihak-pihak yang berniat menghabisi Chandra dan Ade
BACA JUGA: Sisminbakum Mengambang, Kejaksaan Dilaporkan ke Komjak
Namun Abdullah tetap enggan membeberkan secara rinci identitas pihak-pihak yang akan membunuh Chandra dan Ade"Kalau disebutkan kabur mereka," kilahnya.Sedangkan Wakil Ketua KPK yang duduk di Komite Etik, Bibit Samad Rianto, mengatakan, Komite Etik memang menyimak hasil sadapan KPK tentang rencana pembunuhan ituNamun, kata Bibit, Komite Etik tidak berkutat pada hal itu.
"Itu background masalah agar kita tahuKarena sudah dikonsumsi publik, ya sampai di sini saja," kilahnya.
Hanya saja berdasarkan informasi yang dihimpun dari dalam KPK, pihak yang disebut berniat menghabisi Chandra dan Ade itu berinisial AP dan StRencana pembunuhan terhadap Chandra dan Ade muncul ketika KPK mulai menyidik kasus suap proyek wisma atlet SEA Games dan mendalami keterlibatan Nazaruddin
"Ini yang membuat bos kita susahBiang keroknya itu Chandra dan AdeKalau gitu kita bunuh saja," kata sumber itu menirukan hasil pembicaraan tentang rencana pembunuhan Chandra dan Ade
Namun rencana pemunuhan itu tak terealisasi karena harus menunggu persetujuan dari pihak lainYang pasti, dari hasil sadapan itu diketahui bahwa nyawa Chandra dan Ade dihargai hingga miliaran rupiah
"Udah bunuh saja, kita siapkan danaBosmu setuju, kita jalankanPaling Rp 5 miliar," imbuh sumber mengutip hasil sadapan KPK
Sementara berdasarkan keputusan Komite Etik, Chandra Hamzah yang membidangi penindakan dilarang ikut menangani kasus Nazaruddin"Kesimpulannya, Pak Chandra tidak boleh ikut dalam pemeriksaan Nazaruddin," kata Abdullah.
Sedangkan Bibit Samad Rianto menambahkan, dirinya sekarang mengambil alih peran Chandra"Yang tanda tangan surat-surat itu sayaTapi supaya (Chandra) tidak ada kaitannya," kata Bibit yang juga membidangi penindakan di KPK.(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengacara Belum Jelas, KPK Bisa Tunjuk Pengacara untuk Nazar
Redaktur : Tim Redaksi