jpnn.com, JAKARTA - Pegawai Negeri Sipil Kementerian Dalam Negeri Dian Hasanah mengungkap adanya dugaan pemberian uang kepada Wakil Ketua Komisi II DPR Arif Wibowo.
Ihwal dugaan penyerahan uang itu diungkap Dian saat bersaksi untuk terdakwa e-KTP mantan pejabat Kemendagri Irman dan Sugiharto di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (3/4).
BACA JUGA: Yosep Akui 4 Kali Ambil Duit dari Adik Andi Narogong
Awalnya, Dian menceritakan, saat itu dia hendak pulang kantor.
Dian ketemu dengan office boy di Ditjen Dukcapil Kemendagri Dede Tatang.
BACA JUGA: Konsorsium E-KTP Setor Rp 50 Miliar
Dia mengaku, pertemuan itu sifatnya kebetulan. Dian mengatakan, Dede Tatang kala itu menegurnya.
”Kok tumben masih terang sudah mau pulang," kata Dian menirukan pertanyaan Dede.
BACA JUGA: Kasus e-KTP, Ketua KPK Pastikan Ada Tersangka Baru Lagi
Dian pun membalas pertanyaan Dede. “Saya tanya ‘situ sendiri ngapain jam segini masih nenteng-nenteng tas’,” kata Dian.
Dia mengaku, pertanyaan itu spontan keluar dari mulutnya. Dian sempat berhenti memberikan keterangan beberapa detik karena menangis.
“Ini tanya jawab biasa, lagi pula kumis saya tidak tebal kok,” canda Ketua Majelis Hakim John Halasan Butarbutar untuk meredakan emosi Dian.
Lantas Dian melanjutkan keterangan. Menurut dia, saat itu Dede Tatang menjawab akan mengantarkan tas ke belakang.
Hakim John kemudian bertanya kenapa Dian bertanya berapa isi yang ada di tas itu.
Hakim heran apakah Dian tahu kalau tas itu berisi uang. Namun, Dian mengaku itu pertanyaan yang spontan saja.
John lantas menyebutkan bahwa dalam berita acara pemeriksaan (BAP) saat penyidikan di KPK, Dian menyebutkan bahwa Arif yang dimaksud adalah Arif Wibowo, Wakil Ketua Komisi II DPR.
Dian pun membenarkan BAP itu. Menurut dia, yang pertama kali menyebut nama Arif adalah Dede Tatang.
"Pak Dede yang bilang itu yang mulia," kata Dian yang di Kemendagri bertugas sebagai anggota tim supervisi e-KTP kordinator wilayah lima ini. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Beginilah Kesaksian Nazar soal Patgulipat Duit e-KTP
Redaktur & Reporter : Boy