jpnn.com, JAMBI - Tertangkapnya kurir narkoba jenis sabu di Jambi, yang penyalurannya lewat udara, membuktikan bahwa keamanan di bandara perlu dievaluasi.
Apalagi, delapan komplotan yang diamankan Polda Jambi baru-baru ini, berhasil menyelundupkan sabu lewat Bandara Hang Nadim Batam hingga beberapa kali.
BACA JUGA: Duh, Kurir Ini Selipkan Sabu di Lipatan Anunya
"Ini cara baru. Karena mungkin sudah beberapa kali lewat darat selalu gagal," kata Diresnarkoba Polda Jambi Kombes Pol Ade Sapari kepada Jambi Independent, kemarin (5/4).
Menurut pengamatannya, pelaku bertindak dengan cara profesional. Mereka tenang dan terlatih. Sikap pelaku yang tenang dan tak mencurigakan, membuat siapapun bisa terkecoh.
BACA JUGA: Selundupkan Narkoba, Dua WN Taiwan Dibekuk
Sebelum ke bandara, pelaku mempersiapkan segala sesuatunya. Dimulai dari packing sabu. Mereka meletakkan barang yang sudah dibungkus sedemkian rupa itu di dalam celana dalam dekat bagian kemaluan.
Barang yang lain ditempatkan di selipan pantat. Totalnya ada tiga paket sabu.
BACA JUGA: Suami Pengedar, Istri Malah Ikut-ikutan, Ya Ditangkap..
Setelah siap, pelaku masuk ke Bandara Hang Nadim Batam dengan mengantongi korek api gas. Pelaku melewati mesin pemindaian X-Ray pertama dan kedua.
Setelah lolos, mereka dengan santai memasuki ruang tunggu keberangkatan ke Bandara Sultan Thaha Jambi. Lalu, bagaimana bungkusan sabu itu bisa lolos dari X-ray?
Menurut Ade, saat melewati X-Ray, narkoba memang tak terdeteksi. Itu karena alat tersebut hanya mendeteksi logam. Jadi kalau pun berbunyi, maka si pelaku tinggal menunjukkan kalau itu berasal dari korek api, kepala ikat pinggang, atau lainnya. Begitu saja.
Bagaimana sebenarnya pengamanan di bandara? Untuk mengetahui ini, Jambi Independent (Jawa Pos Group) mendatangi Bandara Sultan Thaha Jambi, Thehok, kemarin (5/4).
Kepala Dinas Pengamanan Bandara Jambi, Sorimuda Siregar, menjelaskan, sistem pengamanan bandara melalui dua tahap.
Tahap pertama, baru masuk ruang chek-in tiket, penumpang dan barang yang dibawanya harus melewati pemeriksaan screen check point 1 (SCP1), yaitu berupa alat deteksi logam x-ray scanner serta body check.
Penumpang harus melepas jaket dan topi serta barang yang dikenakan seperti dompet, ponsel, tali pinggang, dan jam tangan.
Barang-barang itu, termasuk barang bawaan lain, harus diletakkan dalam sebuah nampan kecil yang kemudian melewati mesin x-ray scanner. Pada tahap ini, pihak keamanan tidak mau kecolongan dengan barang bawaan penumpang sebelum dimasukkan ke dalam bagasi pesawat.
Setelah check-in atau memasukkan barang bawaan ke bagasi pesawat, penumpang kembali melalui pemeriksaan tahap 2. Pada tahap ini, sebelum masuk ruang tunggu keberangkatan, penumpang diwajibkan menunjukkan boarding pas serta kartu identitas kepada petugas keamanan bandara.
Jika boarding pass dan kartu identitas sesuai, penumpang baru boleh masuk ke ruang tunggu.
Di pintu masuk ruang tunggu, penumpang kembali diwajibkan melewati mesin x-ray. Barang-barang bawaan juga harus dimasukkan ke mesin itu. Jika mesin berbunyi, petugas keamanan melakukan body check terhadap penumpang.
Setelah dua tahap itu dilalui, barulah penumpang diperbolehkan menempati ruang tunggu keberangkatan.(rib/cr04/cr05/nas)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Berdalih Jaga Kebugaran, Oknum Satpol PP Konsumsi Sabu
Redaktur & Reporter : Budi