jpnn.com - PULAU DERAWAN – Perairan Pulau Derawan, Kalimantan Timur kini tak seperti dulu lagi.
Air jernih yang memanjakan penyelam yang menjadi ciri khas Derawan mulai hilang.
BACA JUGA: Soal Pemekaran, Bupati tak Setuju Jika APBD Dibagi 2
Para penyelam pun kini disuguhi air yang tidak sejernih dulu.
Salah satunya Arif, warga Tanjung Redeb yang kerap menyelam di Derawan.
BACA JUGA: Kisah Guru Gagah Berani Terjang Api Besar Demi Ijazah dan SK PNS
“Dalam beberapa tahun terakhir ini cukup keruh Pak Wabup. Saya juga tidak mengerti sampai sekarang kok bisa seperti ini,” ujarnya saat berbincang dengan Wakil Bupati (Wabup) Berau Agus Tantomo sebagaimana dilansir laman Berau Post, Selasa (13/12).
Arif sangat menyayangkan kondisi seperti itu.
BACA JUGA: Anak Dihajar Bapak Karena Minta Uang, Kepala Dibenturkan ke Lantai
“Kalau menyelam dengan visibility (jarak pandang) yang rendah, kami jadi kurang menikmati keindahan perairan Kepulauan Derawan,” ungkapnya.
Sementara itu, Agus tak menampik fakta bahwa perairan Derawan memang keruh.
“Visibility-nya memang rendah, sekitar dua meter saja di dalam (air),” terang Agus.
Agus menduga, kondisi ini terjadi karena limbah rumah tangga yang dihasilkan masyarakat Pulau Derawan.
Apalagi, kepadatan penduduk di Pulau Derawan terus meningkat.
“Yang ditakutkan itu, air terdapat banyak bakteri E Coli-nya, jangan sampai seperti itu,” tegasnya.
Untuk mengatasi permasalahan itu, kata Agus, perlu ada tempat penampungan limbah khusus.
“Paling tidak setiap sepuluh rumah ada penampungan sendiri. Kebetulan ada anggaran di kementerian untuk program seperti ini,” jelas Agus. (app/udi/jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Misteri Percikan Air Misterius Saat Bocah Lugu Hilang
Redaktur : Tim Redaksi