jpnn.com - PANGKALAN BUN - Proses pencarian kotak hitam (black box) pesawat AirAsia QZ8501 hingga Senin (5/1) siang ini belum membuahkan hasil.
Kendala terbesar adalah faktor cuaca dan ombak ganas yang tidak memungkinkan tim dapat bekerja maksimal.
BACA JUGA: Kemenhub Tak Peduli Meski AirAsia Kantongi Izin Otoritas Singapura
FX Nurcahyo Utomo, salah seorang anggota tim Investigator KNKT mengatakan, hari ini sudah terhitung hari kesembilan pascakecelakaan.
Jadi, waktu yang tersisa untuk tim KNKT dapat menemukan kotak hitam tinggal 21 hari.
BACA JUGA: Sanksi Menanti Pegawai Kemenhub yang Terlibat Pelanggaran AirAsia
"Black box mempunyai ketahanan di air yang disebut underwater locator beacon (ULB). Benda ini bisa bertahan sampai 30 hari sejak terjadi kecelakaan. Hingga sekarang kita masih berupaya mencari titik keberadannya,” ungkap Nurcahyo kepada sejumlah wartawan, Senin (5/1), seperti dilaporkan wartawan Kalteng Pos (Grup JPNN).
Ditambahkan, ada dua tim yang bertugas melakukan pencarian kotak hitam, yaitu tim yang berada di kapal Andromeda dan kapal Jadayat.
BACA JUGA: Fahri Hamzah Ingatkan Jokowi soal Logika Pasar Bebas
Namun, imbuh dia, tim dari KNKT yang sudah dua hari ini berada di laut untuk melakukan pencarian menemui hambatan karena ombak terlalu besar.
“Untuk mengantisipasi hal itu kami sudah bekerjasama dengan BMKG yang menginformasikan sampai besok ombak masih besar. Sehingga tim kami memilih menepi ke pantai untuk beristirahat dan besok akan kami lanjutkan proses pencarian," jelas dia. (ena/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Panglima Siap Bawa Keluarga Korban AirAsia ke Selat Karimata
Redaktur : Tim Redaksi